“Jika caddy profesional biasanya candaan tersebut hanyalah berlaku di lapangan. Sedangkan jika itu dilanjutkan di luar lapangan dan berakhir dalam hubungan intim, maka itu hanya dilakukan oleh oknum. Karena semua pekerjaan dan profesi pasti yang namanya oknum sudah jelas ada,” terangnya.
Mantan camat ini menegaskan, candaan seorang caddy juga dibutuhkan pemain. Itu agar pegolf bisa bermain dengan santai. “Jika kita bermain sebanyak 18 hole, maka waktu yang kita butuhkan untuk menuntaskan permainan ini bisa selama 3-5 jam. Dalam kurun waktu itu juga biasanya di banyak candaan (joke) yang keluar dari bibir caddy yang dapat menghilangkan kebuntuan dan ketegangan saat bermain,” paparnya.
Berdasarkan informasi yang Zainal peroleh, bekerja sebagai caddy sangatlah dilematis. Itu karena dalam setiap permainan golf, biasanya perusahaan atau pengelola lapangan golf sering memberikan kartu indikator kepuasan kepada para tamunya.
“Setiap tamu selalu diberi kartu dan dianjurkan untuk menuliskan dan menentukan apakah caddy yang mendampingi mereka itu, bagus, cukup atau jelek. Jika tamu menuliskan jelek maka otomatis sang caddy bisa terancam dipecat,” cetusnya.
Tapi seharusnya masyarakat tidak lantas memandang negatif pekerjaan caddy. Pasalnya tidak sedikit caddy yang awalnya hanya mendampingi dan membantu para tamu bermain golf, malah menjadi pemain golf profesional. “Bahkan saat ini kami dari PGI Kabupaten Bogor sudah mempunyai empat orang atlet yang berprofesi sebagai caddy,” tandasnya. (gar/sdk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Michael Theodric, Fotografer Cilik Peraih Young Travel Photographer of the Year 2012
Redaktur : Tim Redaksi