10 Kebohongan Anies-Sandi Ulah Rival? Ini Kata Taufik
jpnn.com - jpnn.com - Tim pemenangan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno mengingatkan pengawas pilkada dan kepolisian, tidak menghentikan penanganan perkara penyebar kampanye hitam yang tertangkap menyebar brosur "Sepuluh kebohongan Anies" di Jakarta Timur, Rabu (8/2) kemarin.
"Ini baru (sekarang,red) tertangkap, padahal sudah menyebarkan ke daerah lain juga. Kami akan kawal terus (penanganan perkaranya,red). Jangan coba-coba diberhentikan," ujar M Taufik selaku Wakil Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi di posko pemenangan Jalan Cicurug, Jakarta Selatan, Kamis (9/2).
Taufik mengemukakan pandangannya, karena diketahui kelima orang penyebar brosur tersebut kini telah dibebaskan, setelah sebelumnya menjalani pemeriksaan di Polsek dan kantor Panitia Pengawas Kecamatan Matraman, sepanjang Rabu kemarin.
"Kami minta penanganannya juga jangan berhenti hanya pada penyebar (brosur,red). Kalau ini dikejar terus, parti akan terungkap (dalangnya,red). Teroris saja terungkap, masa ini tidak," ucap Taufik.
Saat ditanya apakah tim kampanye Anies-Sandi mencurigai dalang penyebar kampanye hitam dari paslon lain, Ketua DPD Partai Gerindra DKI tersebut mengaku belum berpikir ke arah tersebut.
"Saya belum berpikir pada paslon lain. Tapi saya kira gampang (mengetahui dalang penyebar brosur sepuluh kebohongan Anies,red). Tinggal diunyeng-unyeng (pelaku,red) dua hari, nyerah dia. Nomor 3 (Anies-Sandi,red) enggak ada bakat kampanye hitam dan politik uang," tutur Taufik.
Sebelumnya, tim pemenangan Anies-Sandi menangkap lima pelaku penyebaran kampanye hitam di Bilangan Pisangan Baru, Jakarta Timur, Rabu (8/2). Menurut Yupen Hadi selaku Wakil Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Anies-Sandi, empat dari kelima pelaku diamankan saat tengah menyebarkan selebaran "Sepuluh Kebohongan Anies-Sandi" dari rumah ke rumah.(gir/jpnn)