100 Persen UNBK tapi 391 Sekolah Masih Menumpang
Sementara itu, wakil komisi E DPRD Jatim Suli Daim memberikan catatan bahwa dindik harus juga memberikan atensi lebih terhadap pelaksanaan ujian di wilayah-wilayah pinggir maupun pulau terpencil.
Sebab, potensi terjadinya error saat pelaksanaan UNBK cukup tinggi. Termasuk juga soal kecukupan jumlah komputer. Dari temuan komisi E, masih cukup banyak sekolah yang tidak memiliki piranti, baik komputer maupun server, yang mencukupi untuk bisa melaksanakan UNBK.
Selain itu, juga banyak sekolah yang ternyata hanya memiliki satu lab komputer saja. Padahal, idealnya, satu sekolah minimal punya enam lab. ”Sebab, distribusi bantuan komputer-server yang diberikan pemprov belum mencukupi, ” kata Suli.
Politisi PAN tersebut mengingatkan, sistem ujian menggunakan komputer ini merupakan konsep yang diajukan pemerintah. Jadi kesiapannya juga harus ditanggung pemerintah. Termasuk pengadaan komputer, semestinya bisa dipenuhi oleh pemerintah. (bae/rud)