1.000 Santri Bela Negara Gelar Latihan di Kapal Perang TNI AL
jpnn.com - JAKARTA – Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, melepas Pelayaran Santri Bela Negara dalam suatu upacara militer di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (21/11).
Pangkolinlamil mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam kegiatan yang melibatkan 1.000 orang santri ini. Turut mendampingi Pangkolinlamil upacara ini, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, dan Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj.
Dalam kegiatan yang akan berlangsung hingga 26 November mendatang, para santri menggunakan KRI Banda Aceh-593 yang merupakan Kapal perang jenis Landing Personel Dock (LPD). Berbagai unsur masyarakat juga turut serta dalam KRI ini, antara lain Santri Pondok Pesantren, Pelajar Sekolah SMA-SMK, Tokoh-tokoh pemuda, Mahasiswa dan Komunitas Islam Nusantara.
Dalam sambutan tertulisnya, Panglima TNI dibacakan Pangkolinlamil Laksda TNI Aan Kurnia, mengatakan kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan pelatihan bela negara dan penanaman rasa cinta tanah air (Hubbul Wathan) kepada para pemuda dan pelajar khususnya para santri untuk mengantisipasi merebaknya ideologi dan paham-paham radikalisme dan terorisme yang dapat membahayakan generasi muda mendatang. Apalagi kini dengan trend Proxy War yang merupakan perang dengan cara lain yaitu menjajah dan menyerang suatu negara melalui bidang-bidang lain misalnya, ekonomi dan ideologi.
Kegiatan bela negara dengan kemasan pelayaran kapal perang juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi para santri tentang dunia kemaritiman dan Keangkatanlautan.
Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj mengatakan santri dan TNI adalah satu, sejak jaman perjuangan hingga kini terus bahu-membahu untuk mempertahankan kedaulatan negara NKRI. Kini dengan era perang modern yang melalui semua bidang kehidupan, santri dan TNI tetap bersama untuk berjuang mempertahankan kedaulatan NKRI.
Kegiatan bela negara yang dikemas dalam bingkai pelayaran laut dilaksanakan diatas kapal perang TNI AL KRI Banda Aceh-593 ini diharapkan dapat memacu para santri untuk lebih menghayati keberadaan bahwa negara kita merupakan negara maritim besar yang memiliki kekayaan alam yang sangat besar.
Penyelenggaraan “Pelayaran Santri Bela Negara” didedikasikan untuk meningkatkan Kemampuan Bela Negara secara Psikis, Intelegensia, Fisik dan Spiritual. Rencananya, kegiatan pelayaran santri bela negara ini akan melalui rute pelayaran dari Jakarta – Surabaya – Jakarta.