11 Investor Tertarik Kembangkan Bandara Internasional Hang Nadim Batam
jpnn.com, BATAM - Tumbuh pesatnya wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Batam, Kepulauan Riau memaksa Bandara Internasional Hang Nadim harus dikembangkan fasilitasnya.
Saat ini, tercatat sudah ada 11 investor yang menyatakan bersedia ambil bagian dalam tender pengembangan dan pengelolaan bandara terbesar di Batam itu yang akan dilelang akhir 2017 ini.
“Kesebelas investor tersebut antara lain Incheon dari Korea Selatan, GMR Group dari India, GVK Mumbai dari India, Mitsui dari Jepang, Vinci dari Prancis, Angkasa Pura II dari Indonesia, Regnum Resource dari Singapura, Zurich Airport dari Swiss, dan Munich Airport dari Jerman. Dua lagi perusahaan konsorsium asal Cina dan satu dari grup perusahaan lokal Indonesia,” ujar Pelaksana Harian Direktur Hang Nadim, Dendi Gustinandar, Selasa (18/7).
Dendi menjelaskan, sebagian besar dari investor-investor tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan. Namun ada juga yang bergerak di bidang manufaktur seperti Matsui atau GVK yang bergerak di bidang komunikasi.
"Kesebelas investor ini telah mendapatkan penjelasan langsung dari BP Batam mengenai keuntungan yang diperoleh ketika mengembangkan bandar udara Hang Nadim Batam. Status tanah seluas 1.762 hektar jelas. Kami sudah mempersiapkannya agar bisa dikembangkan sesuai keinginan BP Batam,” kata Dendi.
Sementara, lanjut Dendi, untuk investor yang telah mengembangkan ekspansinya di Batam saat ini, yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) sudah menyetujui untuk menggunakan lahan seluas 23 hektar di samping lahan milik Lion Air seluas 29 hektare.
“Dengan demikian maka Hang Nadim akan menjadi cluster industri. Saat ini GMF tengah mempersiapkan tim pengukur yang akan datang ke Batam untuk melakukan tugasnya,” ujar Dendi.
Dendi menambahkan, angka penumpang yang melalui Hang Nadim sudah mencapai lebih dari 6 juta setahun. “Tumbuh 10 persen tiap tahunnya. Dengan data tersebut perlu ditingkatkan kapasitas bandara untuk menampung jumlah wisatawan yang datang ke Batam," ujar Dendi.