12 Finalis Berebut Rp 1,5 Milyar

Rabu, 11 Desember 2013 – 01:25 WIB

Chatrine Siswoyo, Corporate Communications Manager Philips Indonesia mempresentasikan band line baru Philips, "Innovations and You" di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (10/12). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Royal Philips akhirnya merilis 12 hasil seleksi dari 4.643 ide-ide menarik dari seluruh tanah air dalam program "Inovasi Penuh Makna Philips" tahun 2013. Dua ide dari seluruh finalis nantinya akan direalisasikan Philips dengan total dana Rp 1,5 Milyar.

Ada tiga tema di tahun kedua program ini dijalankan Philips. Ketiga tema itu adalah pengembangan daerah pedesaan berkelanjutan, meningkatkan akses layanan kesehatan dan membantu ibu dalam merawat keluarga.

Corporate Communications Manager Philips Indonesia, Chatrine Siswoyo dalam paparannya di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (10/12) mengatakan, penggalian inovasi yang dilakukan Philips sudah menjadi fokus perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, gaya hidup konsumen dan pencahayaan tersebut.

"Program Inovasi Penuh Makna ini memperbesar tujuan kami untuk membuat layanan kesehatan lebih terjangkau dan mudah dicapai, membantu meningkatkan area pedesaan secara berkelanjutan serta membantu ibu untuk mengurus keluarga dengan lebih mudah," kata Chatrine.

Dari data yang dirilis Philips, 12 ide inovasi terbaik masing-masing tema terdiri dari empat ide. Empat ide untuk tema pengembangan desa berkelanjutan di antaranya Gerakan 1000 Bohlam Tanpa Listrik, Lampu Belajar Portable Tenaga Surya, Green Energy dan Biogas untuk Daerah Tertinggal.

Empat ide untuk tema Memberdayakan Ibu dalam Merawat Keluarga di antaranya Baby Day Care; Anak Aman Ibu Nyaman, Smart Mom (Mobile Aplication), Ruang Laktasi yang Layak di Ruang Publik, dan ide Smart-Nutrition Apps.

Sedangkan empat ide untuk tema Meningkatkan Akses Layanan Kesehatan di antaranya Cardiec, Layanan Telediagnostik Medis Indonesia, Aplikasi Mobile untuk Kepedulian Sesama, dan BUNA medkit Selamatkan Ibu dan Anak.

Masing-masing ide tersebut muncul dari berbagai kebutuhan masyarakat di tanah air. Misalnya Hendri Wongso melalui ide Gerakan 1000 Bohlam Tanpa Listrik, ingin merealisasikan bohlam lampu Solar Cell LED dan bohlam lampu botol yang tidak memerlukan energi listrik namun akan menerangi daerah yang belum tersentuh pelayanan listrik.