15 Events Spektakuler Dongkrak Wakatobi sebagai Wisata Bahari Kelas Dunia
“Kita minta itu akan dibangun yang sudah jadi seperti Nusa Dua, Bali. Nusa Dua memiliki lahan 350 hektar, Wakatobi kalau di Indonesia saingannya adalah Labuhan Bajo dan Raja Ampat, itulah kelasnya Wakatobi. Atraksinya harus kelas dunia,” terang Arief Yahya.
Bila sudah ditetapkan sebagai destinasi 10 Bali Baru atau destinasi kelas dunia, lanjut Menpar Arief Yahya, Bandara Matohara juga harus dijadikan bandara Internasional.
“Pak gubernur tak perlu khawatir masalah airport. Airport di sana wajib kelas dunia. Saya berikan contoh apa yang kita bangun misalkan di Danau Toba yang memiliki Bandara Silangit akan menjadi bandara internasional pada September ini. Lalu sebentar lagi Labuan Bajo juga akan menjadi bandara internasional,” ucap pria asal Banyuwangi ini.
Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam lantas menyanggupi keinginan Menpar Arief untuk menyediakan lahan untuk dijadikan lokasi pariwisata seperti di Nusa Dua, Bali.
“Kita sudah disiapkan dan sudah kita sampaikan ke masyarakat, mereka sangat mengerti. Semoga akhir tahun ini sudah tersedia. Saat ini baru 70 hektare yang baru terpenuhi. Sementara Pak Menteri meminta 300 hektare,” ujarnya.
Nur Alam juga menyampaikan, bahwa tagline “Surga di Bawah Laut” ini adalah kebangkitan pertama pembangunan pariwisata di Wakatobi.
“Surga Di bawah laut harus berlanjut menjadi Surga di Atas Laut, ketika kita berupaya melanjutkan pembangunan Wakatobi ke arah Surga di Atas Laut itulah, saya menyebutkan kita memasuki era kebangkitan kedua pembangunan pariwisata di Wakatobi,” papar Nur Alam.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Wakatobi H Arhawi menjelaskan, wilayah Wakatobi menjadi destinasi yang kaya dengan potensi pariwisata bahari. Wakatobi di anugerahkan sebagai produk pada keindahan alam bawah laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.