15 Tewas Akibat Longsor Sukabumi, Evakuasi Terhambat Cuaca
jpnn.com, SUKABUMI - Longsor yang menimbun 30 rumah di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), telah menyebabkan 15 korban jiwa. Upaya pencarian korban Selasa (1/1) terpaksa dihentikan lebih awal.
“Hujan deras memaksa evakuasi korban dihentikan pada pukul 14.00 WIB karena membahayakan petugas jika dilakukan evakuasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (2/1).
Sutopo menambahkan, setelah dilakukan pendataan lagi dengan melibatkan aparat desa dan tokoh masyarakat, dari 30 unit rumah yang tertimbun terdapat 32 kepala keluarga (KK) atau 101 jiwa. Sebelumnya dilaporkan 107 jiwa yang tertimbun, namun dikoreksi menjadi 101.
“Dari 101 jiwa yang tertimbun tercatat 63 orang selamat, tiga luka-luka dan dirujuk ke RS Pelabuhan Ratu, 15 korban meninggal dunia dan 20 masih dalam pencarian," ungkapnya.
Menurut dia, empat kali longsor susulan sudah terjadi meskipun dengan jumlah longsoran yang lebih kecil.
“Material tanah yang gembur dan rapuh cukup membahayakan bagi tim SAR gabungan di lapangan, apalagi jika turun hujan," jelasnya.
Daerah Cisolok merupakan zona bahaya longsor sedang dan tinggi. Berdasarkan peta prakiraan terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi pada Januari 2019 dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), terdapat 33 kecamatan di yang masuk katagori longsor menengah hingga tinggi.
Peta potensi longsor menengah artinya daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi longsor. Pada zona ini dapat terjadi longsor jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.