17 Tugas untuk 17 Kepala Daerah Baru
jpnn.com - SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kemarin, Rabu (17/2), melantik 17 kepala daerah terpilih hasil pilkada serentak 2015 di Semarang. Dalam sambutannya, kader PDI Perjuangan itu memberi banyak pesan kepada para bupati dan wali kota anyar tersebut.
Entah memang disengaja atau tidak, Ganjar menyebutkan bahwa ada 17 isu utama yang harus digarap oleh ketujuhbelas kepala daerah. Yakni di antaranya, penanggulangan bencana alam, demam berdarah dan virus zika, rob dan banjir, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), perlindungan perempuan-anak, dan keluarga berencana (KB).
Selain itu, ada juga isu penanganan eks Gafatar, efektivitas penggunaan kanal informasi berbasis IT yang menyangkut sektor pelayanan publik dan manajemen kinerja pemda, infrastruktur, dana desa, One Village One Product (OVOP), dan daya saing UMKM. Kemudian, pertambangan tanpa izin, investasi dan hubungan industrial, daulat pangan, daulat energi, serta sinergitas dengan DPRD.
Ganjar pun menekankan bahwa bupati/wali kota baru harus segera memanfaatkan teknologi informasi agar bisa berkomunikasi langsung dengan rakyat. ”Terserah mau berbasis web atau media sosial. Yang penting suara rakyat bisa langsung tersampaikan,” ucapnya.
Dia juga mewanti-wanti agar seluruh kepala daerah ikut memantau dana desa secara ketat. Dikatakannya, Jateng tidak akan merekrut pendamping di level desa seperti yang terjadi di provinsi lain. ”Mohon maaf, kalau satu pendamping untuk empat desa, tidak akan bisa bekerja. Saya memanfaatkan yang sudah ada saja. Satu desa, lima pendamping. Jangan khawatir, biar provinsi yang bayarin,” tegasnya.
Berikut nama-nama pasangan kepala daerah yang dilantik kemarin:
Wali kota dan wakil:
1. Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryati Rahayu (Semarang).
2. Alf Arslan Djunaid dan Mochammad Saelany (Pekalongan).
3. FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo (Solo).
4. Sigit Widyonindito dan Windarti Agustina (Magelang).