18 Penumpang Dipastikan Tewas
Sabtu, 28 Juni 2008 – 08:03 WIB
Pesawat tersebut terbelah dua dan masih nyangkut di atas pohon. Moncong pesawat berada di atas pohon sementara bagian belakangnya menggantung ke jurang. Tim SAR sulit mencapai lokasi, karena kedalaman jurang lokasi pesawat naas sekitar 600 meter dari tebing. Jadi dibutuhkan teknik khusus agar proses evakuasi bisa dilakukan.
Hasilnya, warga bahkan sempat mengaku sempat melihat korban yang tergeletak, tetapi tak berani menyentuhnya. Mereka memilih pulang lalu melaporkannya ke Tim Sar.
“Kami mendapatkan serpihan pesawat di Tegal Lilin, makanya kami terus menelusurinya sampai ke Pasiran Tengah, dan kami berhasil menemukannya di lokasi Pasiran Tengah,” ujar Saksi Mata, Juhri (19).
Mendapat informasi warga, sekitar pukul 15.00, warga dan Tim SAR berangkat dari Pasiran Tengah menuju Kaki Gunung Salak. Pendakian dari perkampungan warga ke lokasi pesawat naas cukup jauh yakni sekitar 15 kilometer, dan membutuhkan waktu 3-4 jam jalan kaki. Tim SAR bersama wartawan berangkat dari Posko Utama Kampung Pasir Gaok Desa Gunung Malang Kecamatan Tenjolaya.
Namun keberangkatan Tim SAR bersama wartawan menuju lokasi jatuhnya pesawat terhalang hujan deras yang terus mengguyur Pasir Gaok sejak pukul 15:00 WIB. Tim SAR yang lewat darat menyisir hingga ke Puncak I dengan ketinggain 1.600 DPL (di atas permukaan laut). Padahal lokasi jatuhnya pesawat diperkirakan ada di 1.300 DPL atau ke jurang. (ndi/rid)