2 Perambah Hutan Giam Siak Kecil Ditangap Tim Gabungan KLHK, Pemodal Diburu
jpnn.com - PEKANBARU - Tim Gabungan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Polda Riau, Korem 031/Wira Bima dan Batalyon Arhanudse 13 menangkap dua perambah hutan Konservasi Giam Siak Kecil di Kabupaten Siak, Riau, Kamis (13/10).
“Hasil operasi selama 3 hari sejak 9-11 Oktober kemarin, tim berhasil mengamankan dua pelaku perambah hutan berinisial PS dan SUP,” kata Plt Direktur Pencegahan dan Pengamanan LHK Sustyo Iriyono dalam keterangan pers yang diterima JPNN.com Jumat (14/10).
Selain dua orang tersebut, tim gabungan juga menyita satu unit alat berat ekskavator yang digunakan untuk aktivitas perambahan hutan seluas 120 hektare di dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil.
“Barang bukti berupa alat berat jenis ekskavator jenis Komatsu kemudian diamankan ke Kantor BBKSDA Riau. PS dan SUP selaku perambah hingga kini masih dalam proses penyelidikan,” ungkap Sustyo.
Saat ini, tim sedang mencari keberadaan orang yang mendanai kegiatan perambahan hutan di SM Giam Siak Kecil tersebut. Tim sudah mengantongi identitas pemodal.
“Dia berinisial IN alias UL (35) yang merupakan orang yang memasukkan alat berat untuk aktivitas perambahan di lokasi Kawasan Konservasi Giam Siak Kecil,” kata Sustyo.
Para pelaku dijerat Pasal 92 Ayat 1 Huruf b Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Pasal 37 Butir 16 Pasal 92 Ayat 1 Huruf b Juncto Pasal 37 Butir 5 Pasal 17 Ayat 2 Huruf a Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
“Mereka terancam hukuman pidana paling lama 10 tahun dan pidana denda paling banyak Rp 5 miliar,” ungkapnya.