Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

2000 Pencaker Rebutan 60 Posisi, Ya Begini Jadinya...

Rabu, 12 April 2017 – 23:15 WIB
2000 Pencaker Rebutan 60 Posisi, Ya Begini Jadinya... - JPNN.COM
Para pencaker tampak berdesak-desakan saat perekrutan tenaga kerja di PT sumitomo, Batam, Kepri, Rabu. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Proses perekrutan tenaga kerja PT Sumitomo di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Seibeduk, Batam, Kepri, berakhir ricuh, Rabu (12/4) siang kemarin.

Ribuan pencari kerja (pencaker) yang berdesak-desakan memasukan lamaran terlibat saling dorong sehingga kericuhan tak terhindarkan.

Kericuhan tersebut tak meluas sebab petugas keamanan kawasan Industri cepat mengamankan situasi.

Informasi yang diterima, kericuhan terjadi karena ribuan pencaker baik pria maupun wanita itu terlalu lama menunggu giliran seleksi lamaran.

Lamaran yang masuk harus melalui seleksi diantaranya kelengkapan lamaran, tinggi badan, umur dan lain sebagainya. Satu pelamar bisa memakan waktu hingga lima menit, sehingga pelamar yang lain yang sudah antre sejak pagi geram karena sudah terlalu lama berdesak-desakan menanti giliran untuk diseleksi lamaran mereka.

"Jumlahnya ribuan, setiap lamaran dicek dan ukur tinggi badan ya lamalah jadinya. Ada yang tak sabar makanya terjadi dorong-dorongan," ujar Erna salah satu pencaker yang dijumpai di lokasi MPH, kemarin sore.

Akibat keributan itu, sebagian pelamar yang belum mendapat giliran memasukan berkas lamaran tak bisa memasukan lamaran mereka sebab manajemen PT Sumitomo memilih menutup penerimaan berkas lamaran tersebut.

"Karena ribut itulah langsung pergi orang PTnya. Yang belum masukan lamaran ya disuruh pulang karena sudah tutup," kata Rici, pencaker lainnya.

Proses perekrutan tenaga kerja PT Sumitomo di Multi Purpose Hall (MPH) Batamindo, Seibeduk, Batam, Kepri, berakhir ricuh, Rabu (12/4) siang kemarin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News