2014, Keluar Gang Langsung Macet!
Minggu, 06 September 2009 – 10:49 WIB
Menurut Nurul Achjar, peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat (LPEM-UI), panjang jalan dengan kepadatan mobil di ibukota tidak sebanding. Untuk kota padat seperti London saja memiliki jalan 22 persen dan New York 24 persen. Alokasi lahan untuk jalan di DKI Jakarta, kata Nurul, masih kurang di bawah nilai pagu dasar 10-20 persen. Jumlah itu merupakan standar yang terdapat di kota besar di negara maju. Kapasitas jalan bertambah berdasarkan deret ukur tetapi jumlah kendaraan yang beredar bertambah berdasarkan deret hitung. ’’’Meskipun jalan sudah diperlebar, Jakarta tetap macet. Kian buruk lagi saat hujan deras banjir mengenangi jalan dan kemacetan total terjadi,’’ jelasnya.
Berdasarkan penelitian Japan International Corporation Agency (JICA) dalam Study on Integrated Transportation Master Plan (SITRAMP), terungkap, jika sampai tahun 2020 tidak ada perbaikan yang dilakukan pada sistem transportasi Jabodetabek maka estimasi kerugian ekonomi yang terjadi sebesar Rp 28,1 triliun. Sedangkan kerugian nilai waktu perjalanan yang mencapai Rp 36,9 triliun. Ditambah lagi akibat dampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.