2016, Sebar 3.000 Sarjana di Daerah 3T
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Ristek dan Dikti M Nasir mengatakan, program Sarjana Mendidik di daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (SM3T) telah berkontribusi banyak terhadap pendidikan anak-anak di daerah 3T.
"Tahun ini SM3T ada 3.000 orang sarjana, program tahun 2016 hanya 1.000 orang. Tetapi kita ajukan 3.000 orang dari APBNP 2016," jelasnya usai menerima peserta Menyapa Negeriku di Jakarta, kemarin.
Sarjana pada program SM3T, menurut Nasir telah mengajarkan kepada anak-anak di daerah 3T untuk mengenal bagaimana mandi, hidup bersih dan tertib berpakaian sebelum belajar di sekolah.
"Sebelumnya, usai bangun pagi anak-anak langsung berangkat ke sekolah untuk belajar. Mereka tidak mandi dan tertib berpakaian," ungkapnya.
Ia menyebutkan, kehadiran program SM3T di daerah 3T beberapa di antaranya mampu berhasil membangun kawasan 3T menjadi daerah wisata kelautan, seperti di Anambas, Kepulauan Riau. Mengadopsi hasil program SM3T, maka ke depan program yang sudah diluncurkan sejak tahun 2009 lalu itu akan diperluas wilayahnya.
Selain menyentuh aspek pendidikan, program SM3T juga mampu memberikan informasi terkait pembangunan khususnya kondisi infrastruktur seperti jalan dan listrik.
Sehingga, informasi tersebut dapat dilanjutkan ke kementerian terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian BUMN atau kementerian ESDM dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi. Menurutnya, program Menyapa Negeriku juga sangat mendukung program SM3T.
Oleh karenanya, program tersebut akan diperluas wilayahnya dan diperpanjang durasinya. Menurutnya, program tersebut ke depan nanti bakal diperpanjang hingga dua pekan. Tidak hanya itu program Menyapanegeriku juga akan lebih konkret dan lebih riil memberikan informasi terkait program SM3T.