2019, Satlinlamil Dukung Pergeseran Pasukan ke Pulau Terluar
jpnn.com, JAKARTA - Dalam menghadapi tahun 2019, Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) harus siap melaksanakan tugas-tugas di antaranya mendukung pergeseran pasukan dan angkutan peralatan strategis lainnya dalam rangka pengamanan pulau-pulau terluar dan pengamanan di wilayah nusantara serta tugas-tugas lainnya.
Hal tersebut disampaikan Komandan Satlinlamil Jakarta, Kolonel Laut (P) Hery Winarno saat melantik Wakilnya Letkol Laut (P) Sobarudin di Mako Satlinlamil Jakarta, Rabu (16/1).
Acara pelantikan orang nomor dua di satuan pelaksana Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) ini dihadiri Perwira Staf, Komandan KRI dan prajurit Satlinlamil Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Hery menyampaikan salah satu kunci keberhasilan seorang pemimpin adalah partisipasi aktif dari seluruh anak buah. Seorang pemimpin harus selalu mengembangkan kepemimpinannya yang dapat menumbuhkan kepeloporan serta merangsang anak buah untuk dapat mengekspresikan diri secara optimal.
Lebih lanjut, Hery menjelaskan jabatan Wakil Komandan Satlinlamil merupakan jabatan yang sangat strategis sebagai wakil dan pembantu utama Komandan Satlinlamil Jakarta dalam mengoordinasikan dan mengarahkan kegiatan dari semua staf dibawahnya. Hal ini bertujuan agar program-program Satlinlamil Jakarta dapat berjalan baik dan terarah.
Selain itu jabatan Wakil Komandan juga dapat menjadi guru, bapak, sekaligus sebagai atasan bagi seluruh anak buahnya.
"Wakil Komandan harus mampu membina organisasi dan bertindak sebagai pembantu dan pengganti utama Komandan. Untuk itu seorang wadan harus mampu mewujudkan suasana kerja organisasi yang harmonis guna tercapainya pelaksanaan tugas pokok." ujar alumni AAL angkatan 39 tahun 1993 ini.
Satuan Lintas Laut Militer Jakarta merupakan salah satu komando pelaksana pembinaan dari Komando Lintas Laut Militer yang memiliki beberapa unsur jenis Landing Platform Dock (LPD), Landing Ship Tank (LST) dan Frosch di antaranya KRI Banda Aceh 593, KRI Teluk Amboina 503, KRI Teluk Manado 537, KRI Teluk Hading 538, KRI Mentawai 959, KRI Tanjung Kambani 971 dan KRI Tanjung Nusanive 973.