Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

2021, Kemenag Terapkan BOS Elektronik

Selasa, 11 Februari 2020 – 05:20 WIB
2021, Kemenag Terapkan BOS Elektronik - JPNN.COM
Kementerian Agama. Foto: Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Mulai 2021, Kementerian Agama akan menerapkan sistem elektronik Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (e-RKAM) dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sistem yang diinisiasi sejak 2018 ini diharapkan bisa mewujudkan pengelolaan dana BOS yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.

"2020 ini kami akan melakukan sosialisasi dan pelatihan bagi pengelola keuangan madrasah yang ada di 12 provinsi," kata Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan Kemenag A.Umar, di Jakarta, Senin (10/2).

Ke-12 provinsi yang akan diberikan sosialisasi pelatihan sistem e-RKAM ini adalah Aceh, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sulsel, Kaltim, dan Gorontalo.

Keberadaan e-RKAM bertujuan untuk meningkatkan kualitas belanja BOS. Target akhir sistem e-RKAM ini adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja BOS.

"Setiap tahun Kemenag memberikan investasi berupa BOS kepada madrasah negeri dan swasta sekitar Rp 8-9 triliun," ujar Umar.

Selama ini, menurut Umar, pengelolaan dana BOS langsung dikelola masing-masing madrasah. "Dana BOS memang sudah masuk DIPA masing-masing madrasah. Dengan adanya e-RKAM, kami berharap akuntabilitasnya pun makin meningkat," ujarnya.

Dengan adanya e-RKAM, seluruh stake holder diharapkan dapat memantau pergerakan dana BOS mulai dari perencanaan hingga pemanfaatan akhir.

Jika tidak ada sistem perencanaan baik, berapapun investasi pemerintah tidak akan menghasilkan dampak mutu pembelajaran yang signifikan. "E-RKAM menjadi salah satu strategi kami untuk terus meningkatkan kualitas madrasah," katanya. (esy/jpnn)

Setiap tahun Kemenag memberikan investasi berupa BOS kepada madrasah negeri dan swasta sekitar Rp 8-9 triliun.

Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close