22 Ribu WNI Nyoblos di KBRI Singapura
jpnn.com - SINGAPURA - Antusiasme warga negara Indonesia (WNI) di Singapura dalam mengikuti pemilu presiden (pilpres) terlihat jelas pada hari pencoblosan, Minggu (6/7) kemarin. Puluhan ribu WNI berbondong-bondong mendatangi kantor KBRI Singapura yang menjadi lokasi pemungutan suara.
Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) Singapura mencatat sebanyak 22.266 orang memberi suaranya secara langsung di TPS. PPLN Singapura memfasilitasi mereka dengan 144 bilik suara yang tersebar di 36 TPS.
"Para pemilih yang datang ke KBRI langsung diregistrasi melalui barcode reader dan diarahkan ke salah satu TPS. Proses pencoblosan berlangsung cepat dan tertib, sehingga para pemilih merasa nyaman karena tidak perlu mengantri terlalu lama," kata Ketua PPLN Singapura, Mirza Nurhidayat melalui rilis yang dikirim KBRI Singapura, Senin (7/7).
Mirza mengatakan, pihaknya memang memberi perhatian lebih untuk mempercepat proses pencoblosan. Karena itu, selain menerapkan sistem barcode, PPLN Singapura juga menambah jumlah meja registrasi dari waktu pemilu legislatif lalu serta mengubah denah bilik suara.
Penyelengaraan pilpres di Singapura mendapat pujian dari komisioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiansyah yang melakukan pemantauan langsung di sana. Pengaturan alur lalu lintas pemilih di TPS yang terkelola dengan baik dan kesiapan teknis, logistik serta sumber daya manusia yang memadai menjadi catatannya.
Secara khusus Ferry mengapresiasi penggunaan barcode dalam proses registrasi.
“Penggunaan barcode ini terbukti sangat membantu dan sangat efisien,” ujarnya.
Sementara, Duta Besar RI untuk Singapura Andri Hadi menambahkan bahwa penyelenggaraan Pilpres RI di Singapura merupakan suatu tantangan tersendiri. Pasalnya, dengan jumlah pemilih lebih dari 22.000 yang datang ke KBRI pada saat yang bersamaan, tentu membutuhkan suatu perencanaan dan pengaturan yang baik.