26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
jpnn.com - Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) mengungkapkan sebanyak 26 kontainer berisi bantuan untuk rakyat Palestina tertahan tak bisa masuk karena akses di Pelintasan Perbatasan Rafah tertutup.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyebut puluhan truk pengangkut bantuan itu telah tertahan berminggu-minggu di titik pelintasan antara Mesir dan Jalur Gaza tersebut.
"Sekarang Rafah ditutup, kemarin ada info gencatan senjata, kami sudah menyiapkan 26 kontainer, tetapi tidak bisa masuk. Isinya logistik karena yang dibutukan di sana itu makan, ada jaket selimut juga karena persiapan memasuki musim dingin," ujar Saidah di Kota Semaramg, Kamis (12/12).
Saidah mengatakan Pelintasan Perbatasan Rafah merupakan satu-satunya akses selain Karem Abu Salem atau Kerem Shalom yang telah ditutup lebih dulu untuk mengirimkan bantuan ke Palestina melalui Jalur Gaza.
"Kalau ada pihak yang bilang bisa masuk gaza? No (tidak, red) karena pintunya itu close (tutup, red) di Rafah, dan kalau lewat Yordania tidak mungkin karena melewati Israel. Jadi, kalau ke Yordania mau ke Gaza harus lewat Israel dulu," ujarnya.
Dia yang mengecek langsung di Rafah menyatakan saat ini ada ratusan pengungsi asal Palestia di Mesir tidak bisa kembali ke tanah airnya.
Pihaknya mengirimkan bantuan logistik kepada 287 keluarga pengungsi Palestina yang masih bertahan di Mesir selama beberapa minggu ini.
"Pengungsi-pengngusi yang lari ke Mesir hari ini tidak bisa pulang ke Gaza karena bordernya ditutup. Jadi, mereka bertahan di shelter yang dikelola Pemerintah Mesir," ujarnya.