2,9 Juta Guru PNS dan Honorer Tak Berkualitas, Bikin Siswa Stres
Terbukti dengan banyaknya siswa yang tidak siap belajar daring. Siswa tidak enjoy belajar dan semakin jenuh.
Kondisi ini, kata Indra, harusnya tidak terjadi bila gurunya berkualitas.
Kualitas guru dilihat dari inovasi dan bagaimana cara dia siap mengajari siswa di segala situasi. Baik kondisi normal maupun abnormal.
"Di masa pandemi, sekarang terbuka semua kan ya, guru-guru kita kompetensinya rendah terutama dalam penguasaan teknologi. Hanya 2,5 persen yang tidak gagap teknologi. Selebihnya gaptek alias gagap teknologi," ucapnya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan jumlah dana yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam meningkatkan kualitas gurunya.
Ditambah lagi dengan masuknya mata pelajaran Teknologi Informasi dalam kurikulum meski hanya sebagai pilihan.
"Gemes saya lihat kualitas guru kita. Sudah dikasih pelatihan, tunjangan sertifikasi guru, masih banyak yang gaptek. Ini loh datanya enggak bisa nipu, kelompok yang enggak gaptek itu hanya 2,5 persen. Yang gaptek 97,5 persen loh. Lantas anggaran miliaran hingga triliunan yang sudah dikasi untuk apa kalau gurunya masih gaptek juga," terang Indra.
Rendahnya penguasaan teknologi ini, lanjutnya, karena pelatihannya tidak berpola dan kualitas pelatihnya juga sangat dipertanyakan. Alhasil dana negara hanya terbuang percuma tanpa hasil yang sesuai diharapkan.