3 Balita Dibunuh saat Ibadah
Senin, 05 November 2012 – 12:05 WIB
Menurut Guru Sekolah Minggu, Evi br Pasaribu (21) dan St D br Situmorang, peristiwa itu bermula saat pagi itu sekira pukul 08.00 WIB, sekitar 50-an anak sekolah Minggu telah berada di dalam gereja. Mereka bersiap untuk memulai kebaktian Minggu seperti biasanya. Pagi itu jumlah anak sekolah Minggu lebih sedikit dari biasanya karena hujan mengguyur kawasan setempat.
“Kami mau mulai kebaktian. Anak-anak sedang latihan menyanyi, sambil nunggu anak-anak yang lain datang. Saya sendiri berada di dekat meja di depan barisan kursi sekolah Minggu. Saya melihat dia (pelaku) sudah berdiri di pintu samping kanan. Dia memegang parang di tangan kanannya. Dia lalu berjalan dan masuk ke dalam gerjea sambil mengayun-ayunkan parangnya,” tukas Evi kepada Metro Tapanuli (grup JPNN) di lokasi.
Karena ketakutan, guru dan anak sekolah Minggu itu berhamburan ke luar gereja. Ada yang lari dari pintu depan, ada yang dari pintu samping kiri. Sementara, pelaku makin membabi buta. “Kami berlarian. Saya lari dari pintu depan sambil teriak minta tolong. Di dalam anak-anak juga berlarian. Saya tidak melihat langsung bagaimana pelaku membacoki anak-anak yang jadi korban itu. Tapi saya yakin karena mereka tidak bisa cepat lari ke luar atau tidak tahu apa yang terjadi,” jelas Evi.