3 Jurus Ampuh untuk Kendalikan Inflasi
jpnn.com - TANJUNG SELOR – Inflasi di Kalimantan Utara masih sangat tinggi. Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pun tak menampiknya. Banyak faktor yang menyebabkan inflasi meroket.
Di antaranya faktor geografis, infrastruktur hingga pasokan yang terbatas. Ia mengatakan, awal dan akhir tahun menjadi waktu kenaikan inflasi tertinggi. Selain itu, juga pertengahan tahun, serta peringatan hari besar keagaman ikut mendorong naiknya angka inflasi.
“Pertengahan tahun biasanya masyarakat banyak mengeluarkan dana untuk pendidikan anaknya. Hari besar keagamaan biasanya permintaan bertambah banyak sehingga mendorong kenaikan harga. Karena jalur distribusi Kaltara cukup jauh, jadi ikut memengaruhi laju inflasi,” tuturnya, Rabu (10/8).
Dia menambahkan, TPID sudah dibentuk di semua daerah di Kaltara. Perhitungan juga sudah dilakukan. Tarakan menjadi percontohan karena di Kalimantan baru beberapa daerah yang menghitung inflasi. Di antaranya Samarinda, Balikpapan, Pontianak dan Tarakan.
“Dari daerah itu, daerah lain diperkirakan nilai inflasi tidak terlalu jauh berbeda dan daerah lain mengikutinya. Tidak mungkin semua daerah dilakukan perhitungan karena biayanya yang cukup mahal,” jelasnya.
Menurutnya, inflasi akan mengganggu pertumbuhan ekonomi di daerah sehingga bisa menyebabkan defisit terhadap keuntungan dari pembangunan. Oleh karena itu, inflasi harus bisa dikendalikan.
Dia juga menilai transportasi masih menjadi kendala dalam pengendalian inflasi. Sebab, jalur distribusi yang panjang membuat harga barang semakin tinggi. Selain itu, bahan makanan juga menjadi penyumbang inflasi di Kaltara.
Untuk melakukan pengendalian laju inflasi di Kaltara, sambung Irianto, ada tiga upaya yang dilakukan. Yakni menjaga ketersediaan pasokan barang, menjamin kelancaran arus distribusi barang dan melakukan komunikasi yang efektif antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan instansi lainnya.