3 Kementerian Kompak Resmikan Program Pengembangan Desa Wisata Indonesia
jpnn.com, GIANYAR - Kementerian Desa Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meresmikan Program Pengembangan Desa Wisata Indonesia.
Peresmian ini dikemas melalui kegiatan kegiatan The Ubud Royal Weekend yang dihelat Puri Agung Ubud bersama Markplus Inc 19-21 Mei 2017 yang dipusatkan di Museum Puri Lukisan Ubud, Gianyar, Bali.
Festival yang telah memasuki tahun keempat ini mengangkat tema “Kewirausahaan, Budaya, dan Pariwisata”, diisi dengan pameran UMKM, peragaan busana, dan pergelaran seni budaya yang menyedot ribuan pengunjung. Sedangkan sesi seminar menghadirkan sejumlah narasumber yang diikuti ratusan peserta dari bebagai negara.
Ketua Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas, Kemenpar, Hiramsyah S Thaib melaporkan, Desa Ubud dijadikan percontohan karena Ubud merupakan salah satu wilayah yang bersinergi dengan baik membangun daerah sekaligus memperkuat tradisi dan budaya masyarakatnya.
“Ubud dan Bali yang dikenal sebagai destinasi lengkap dengan atraksi, akses dan amenitasnya, bisa berbagi pengalaman kepada khalayak luas dan peserta yang datang dari berbagai negara,” kata Hiram di sela-sela seminar The Ubud Royal Weekend di Musseum Puri Lukisan Ubud, Sabtu (20/5/2017).
Menurut Hiramsyah, dalam dunia pariwisata terdapat tiga atraksi utama yang diburu wisatawan yakni budaya, alam, dan kreasi masyarakatnya. Wisata budaya saat ini memegang porsi 60 persen dalam mendatangkan wisatawan ke Indonesia yang membuat daerah ini optimistis mampu bersaing dalam industri tersebut.
Hiramsyah menambahkan, peresmian Program Pengembangan Desa Wisata Indonesia juga merupakan hasil Indonesia Incorporated antar kementerian dan lembaga. Ini nyambung dengan Rakornas II/2017 Pariwisata, 18-19 Mei 2017 lalu. Pihak Kemendesa sudah berkomitmen mendukung program Homestay Desa Wisata.
Sementara, Menteri Desa Pembangunan tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, selama ini telah banyak dana yang dikerahkan untuk pembangunan desa, di antaranya dimaksudkan untuk menjadikan wilayah desa sebagai tempat wisata.