3 Parameter, Metode Cuci Otak Dokter Terawan Aman
jpnn.com, MAKASSAR - Metode pengobatan yang diterapkan Dokter Terawan Agus Putranto SpRad(K) yakni Digital Subtraction Angiography (DSA) atau populer disebut Cuci Otak, tidak lolos begitu saja pada ujian doktornya di Unhas, 2016 lalu.
Hal itu disampaikan Prof Dr dr Bachtiar Murtala SpRad(K), yang merupakan Ko-promotor Dokter Terawan.
Ada parameter yang diuji lebih dahulu, sehingga metode modifikasi DSA bisa memberikan nilai yang memuaskan. Tiga parameter, kata Bachtiar, yang membuat para penguji yakin bahwa metode cuci otak aman.
Parameter pertama, telah dilakukan uji aliran darah menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Ini untuk melihat apakah terjadi peningkatan aliran darah ke daerah stroke sebelum dan setelah tindakan.
"Pada Radiologi, ada software menilai seberapa efektif peningkatan aliran darah. Terbukti, ada peningkatan," ujarnya, seperti diberitakan Fajar (Jawa Pos Group).
Parameter kedua adalah ujian yang dinilai oleh ahli neurologi (bagian saraf). Penilaian ini adalah gejala listrik penderita stroke sebelum ditindaki dan setelah ditindaki.
Ternyata, ada perubahan yang membuat pasien menjadi lebih baik. Ujian ini dilakukan oleh tim dan divalidasi oleh dokter saraf.
Parameter ketiga adalah uji variabel motorik. Ini untuk menilai tingkat kekuatan pasien menggunakan kemampuan motoriknya. Ujian berupa mengukur kekuatan pasien sebelum ditindaki dan mengukur kembali setelah ditindaki. Hasilnya terjadi peningkatan.