3 Pesan Penting Kang Emil Untuk Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja
jpnn.com, BANDUNG - Eka Supria Atmaja resmi mengemban tugas sebagai Bupati Bekasi sisa masa jabatan 2017-2022 setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melantik dirinya di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Rabu (12/6) pagi.
Pelantikan ini berdadarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri RI Nomor: 131.32-1192 Tahun 2019 tentang Pengesahan Pengangkatan Bupati dan Pemberhentian Wakil Bupati Bekasi Provinsi Jawa Barat atas nama Eka Supria Atmaja. Ditetapkan di Jakarta, 24 Mei 2019.
Sebelumnya Eka menjabat sebagai Wakil Bupati Bekasi mendampingi Neneng Hasanah Yasin yang berhalangan tetap. Kemudian sesuai dengan ketentuan yang berlaku Eka diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bekasi.
(Baca Juga: Terbukti Terima Suap Meikarta, Neneng Yasin Divonis 6 Tahun Penjara)
Pada Maret 2019 lalu, Neneng pun mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati Bekasi karena ingin fokus menjalani proses hukumnya. Setelah mendapatkan keputusan berkekuatan hukum tetap atau inkrah dari pengadilan pada 29 Mei 2019 lalu, sesuai aturan yang berlaku Eka pun harus dilantik menjadi Bupati Bekasi definitif.
Ridwan Kamil dalam amanatnya menuturkan kepada Eka, bahwa pelantikan tersebut sudah menjadi garis tangan dan takdir Allah SWT. Emil pun menilai jabatan bupati ini adalah ujian bukan rezeki bagi Eka. “Ini adalah ujian bukan rezeki. Karena tidak semua lulus dalam ujian, Jadi saya doakan Bapak (Eka Supriatmaja, red) selamat dunia akhirat dan lulus ujian dari Allah dalam menerima kekuasaan,” ujarnya.
Emil juga menitip pesan buat Eka agar bisa menjalani jabatannya itu melalui tiga nilai yaitu integritas, melayani dengan hati dan profesional. Tiga nilai ini menjadi syarat agar lulus dalam ujian mengemban amanah jabatan kekuasaan. “Kenapa (jabatan) ujian? Karena harus dilalui dengan kehati-hatian dan tidak semuanya lulus, Syaratnya agar lulus ujian, jaga benteng integritas. Jangan sampai kejadian lagi (kasus korupsi), karena Bekasi ini proyeknya banyak, industrinya banyak, pasti godaan dari pihak ketiga banyak,” pesannya.
Terkait nilai melayani dengan hati, Emil meminta agar masalah pelayanan publik bisa menjadi perhatian terutama terkait infrastruktur jalan dan pengangguran yang masih tinggi di Kabupaten Bekasi. Padahal Kabupaten Bekasi merupakan daerah di mana banyak berdiri kawasan indusri. “Ketiganya masalah profesionalisme harus ditingkatkan. Karena nanti yang namanya 4.0 itu justru di Bekasi 'panggungnya'. Karena industri kebanyakan ngumpul di sana (Bekasi),” ungkapnya.