Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

30 Tahun Tak Direnovasi, Atap 2 Ruang Kelas SD Ambruk

Kamis, 16 Juni 2022 – 04:32 WIB
30 Tahun Tak Direnovasi, Atap 2 Ruang Kelas SD Ambruk - JPNN.COM
Ruang kelas di SDN 3 Panyusuhan di Desa Payusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Jawa Barat, ambruk setelah diguyur hujan deras lebih dari dua jam, Rabu (15/6/2022).(ANTAA/Ahmad Fikri)

jpnn.com, CIANJUR - Tingginya curah hujan disertai angin kencang mengakibatkan atap dua ruang kelas SDN Panyusuhan 3 di Desa Payusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, ambruk, Rabu.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun, puluhan siswa terpaksa menjalani proses belajar mengajar secara bergiliran.

"Kondisi kedua ruangan sudah berumur tua dan belum mendapat bantuan untuk renovasi, bahkan kuda-kuda di bagian atap diduga sudah lapuk sehingga saat diguyur hujan deras lebih dari dua jam membuat atap bangunan runtuh," kata Kepala SDN 3 Panyusuhan Asep Suryana di Cianjur, Jawa Barat, Rabu.

Dia menjelaskan sejak beberapa bulan terakhir, pihak sekolah sudah tidak menggunakan kedua ruangan tersebut, sebagai upaya antisipasi terjadi hal yang tidak diinginkan karena bangunan sudah tidak layak terutama bagian atap dan langit-langit yang sudah bocor.

Sehingga untuk kegiatan belajar mengajar kelas V dan VI dialihkan pada siang hari setelah siswa kelas I, II, III dan IV pulang setelah masuk pada pagi hari.

Pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke dinas terkait dengan harapan dapat segera dibangun kembali.

"Sudah hampir 30 tahun bangunan sekolah tidak mendapat renovasi atau perbaikan, hanya tahun lalu mendapat bantuan untuk perbaikan ruang guru," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah memerintahkan dinas pendidikan untuk mendata sekolah yang rusak agar segera mendapat bantuan, agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman.

Akibat atap dua ruang kelas SD ambruk, siswa terpaksa menjalani proses belajar mengajar secara bergiliran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News