35 Perusahaan Raih Best Multifinance Award 2020
jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di tengah berbagai tekanan, kinerja industri multifinance dalam negeri masih mampu bertahan dengan nilai mencapai Rp518 triliun, atau membukukan pertumbuhan hampir tiga persen dibanding tahun sebelumnya.
Di tengah tantangan tersebut, Warta Ekonomi memberikan apresiasi lewat Indonesia Best Multifinance Award 2020, pada Selasa (27/10) lalu. Sedikitnya ada 35 perusahaan multifinance yang mendapatkan penghargaan Best Multifinance Award 2020.
“Ini jelas prestasi yang patut diapresiasi, meski tantangan ke depan masih demikian berat. Kami berharap pada triwulan kedua tahun depan perekonomian sudah bisa tumbuh kembali sekitar 4,5 persen. Kami semua juga butuh dukungan dari berbagai sektor industri, termasuk dari industri multifinance sebagai bounceback agar perekonomian bisa membaik kembali,” ujar Komisaris Utama sekaligus founder Warta Ekonomi, Fadel Muhammad dalam sambutannya saat membuka Indonesia Best Multifinance Award 2020.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, juga menyatakan optimismenya terhadap potensi dan kemampuan industri multifinance bertahan menghadapi tekanan pandemi ini.
Suwandi menyatakan berdasarkan catatan asosiasi per Agustus 2020 lalu nilai piutang pembiayaan nasional minus 12,86 persen.
Lalu pembiayaan investasi yang juga berkontribusi cukup besar terhadap kinerja industri juga masih minus 12,24 persen. Sedangkan pembiayaan multiguna justru sedikit lebih besar penurunannya, yaitu tercatat mencapai 13,4 persen.
“Di lain pihak kita bisa melihat penjualan mobil dan motor secara nasional juga turun drastis, bahkan sempat menyentuh angka 10 persen dibanding nilai rata-rata normal sebelum pandemi. Faktanya industri pembiayaan kita sebesar 65 persen masih bergantung pada penjualan kendaraan bermotor,” ujar Suwandi.
Meski begitu, para pelaku industri multifinance nasional masih tetap optimistis dalam melihat peluang perbaikan 2021 mendatang. Sebagaimana disampaikan oleh banyak ekonom, diperkirakan bahwa pada tahun depan perekonomian nasional sudah akan mampu tumbuh sekitar 4,5 hingga lima persen.