Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

3.500 Warga jadi Korban Amukan Bengawan Solo

Sabtu, 21 Februari 2015 – 21:36 WIB
3.500 Warga jadi Korban Amukan Bengawan Solo - JPNN.COM
Banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Foto: dok JPNN

jpnn.com, SUKOHARJO - Hujan yang menguyur kawasan Solo Raya mengakibatkan Sungai Bengawan Solo meluap. Tercatat di Sukoharjo sejumlah desa terendam banjir dari sungai terpanjang di Jawa itu. Sedangkan di Sragen tercatat ada lima kecamatan yang kebanjiran. Untuk Karanganyar, daerah terparah yang terkena banjir adalah kecamatan Jaten.

Dilansir Jateng Pos (Grup JPNN.com), Sabtu (21/2), tanda-tanda banjir mulai terlihat sejak Kamis (19/2). Hujan deras yang mengguyur Sukoharjo mengakibatkan sejumlah sungai tak mampu lagi memuat volume air, akibatnya sungai meluber dan masuk ke kampung-kampung. Mulai Jumat dinihari pukul 01.00 mulai dilakukan evakuasi di sejumlah wilayah seperti Nusupan Grogol, Kesongo, Gadingan dan Laban Kecamatan Mojolaban.

Sedikitnya ada 15 desa dan 3.500 warga terdampak korban banjir. Terdata, korban banjir di Kecamatan Mojolaban, Desa Tegalmade 285 warga, Laban 328 warga, Plumbon 70 warga, Gadingan 800 warga. Di Kecamatan Grogol, Desa Kadokan 1.006 warga, Telukan 150 warga, Langenharjo 100 warga, Grogol 300 warga, Madegondo 300 warga, Pandeyan 100 warga dan Kwarasan 300.

Sedangkan di Kecamatan Sukoharjo, Kelurahan Joho 15 warga, Jetis 46 warga dan Sukoharjo 30 warga. Muklis, dari Tim SAR Kabupaten Sukoharjo mengatakan sejak Kamis malam pihaknya sudah berjaga-jaga di sejumlah lokasi di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo yang airnya terus meninggi.

“Sejak semalam elevasi air Bengawan Solo terus naik, mulai angka 8, kita terjun ke titik rawan. Saat air meluap kita langsung melakukan evakuasi warga, terparah di Nusupan, Gadingan, Kesongo dan Laban. Ketinggian air sempat menyentuh angka 11 meter, namun beruntung tidak disertai hujan, jadi air bisa kembali surut.” ungkap Muklis, Jumat (20/2).

Kepala BPBD Sukoharjo, Suprapto, menjelaskan banjir ini terjadi karena tingginya muka air Sungai Bengawan Solo sejak Kamis sore. Hal ini mengakibatkan aliran air di anak-anak Sungai Bengawan Solo tidak bisa masuk sehingga meluap ke pemukiman penduduk. Sedangkan di Sragen ada lima kecamatan yang terendam air akibat luapan Sungai Bengawa Solo, Jumat (20/2).

Paling parah di Desa Pungsari, Plupuh, Pringanom, Masaran. Akses jalan putus akibat tergenang banjir mencapai 1 meteran. Informasi dilapangan menyebutkan, akibat hujan deras yang mengguyur dalam dua hari terakhir, wilayah Plupuh, Sidoharjo, Masaran, Sragen dan Ngrampal terendam banjir luapan sungai terpanjang di Jawa tersebut.

Kendati tidak merata, namun aktivitas masyarakat sempat terganggu. Tidak hanya itu banjir yang terjadi di Dukuh Sari , Desa Pringanom, Kecamatan Masaran juga mengancam 268 hektar tanaman padi siap panen.

Hujan yang menguyur kawasan Solo Raya mengakibatkan Sungai Bengawan Solo meluap. Tercatat di Sukoharjo sejumlah desa terendam banjir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News