37 Tahun John Hopkins Dukung Program KB, Penduduk Indonesia Tumbuh Seimbang
Program itu mengusung empat komponen kerja, meliputi penguatan permintaan KB, penguatan tenaga dan fasilitas kesehatan, kesehatan reproduksi remaja, dan penguatan manajemen program KB.
Melalui Program “Pilihanku” telah lahir banyak instrumen yang berhasil mengawal kesuksesan program KB.
Menurut Tavip, ada enam hal yang disumbangkan dari mitra BKKBN, JHCCP pada program “Pilihanku”.
“Pertama advokasi, kedua Kampung Keluarga Kerkualitas (Kampung KB). Ketiga e-Learning Bima (Belajar Mandiri). Keempat Leadership Sippuja (Sistem Informasi Perencanaan dan Pengukuran Kinerja); Kelima Data dashboard (Indikator Operasional Remistra dan Keluarga Berisiko Stunting), dan keenam Manajemen Rantai Pasok Sirika (Sistem Informasi Rantai Pasok Alokon). Harapannya tentu kerjasama ini pemanfaatan dari program ini masih bisa kita lanjutkan dan masih bisa bertukar pikiran,” kata Tavip.
Sementara, Country Representative Johns Hopkins University Center for Communication Program Fitri Putjuk mengatakan program kerja sama pihaknya dengan BKKBN senantiasa berkesinambungan.
“Ini adalah pamitan kedua. Pada tahun 2022 lalu sudah pernah pamitan pertama. Kita punya anak namanya Jalin (Jalin Komunikasi Indonesia) yang melanjutkan program JHCCP di Indonesia,” kata Fitri.
Sedangkan Program Officer Gates Foundation Kaleigh MacDaniels yang hadir melalui daring mengatakan kerja sama JHCCP dengan BKKBN dimulai dari yang kecil.
“Jadi seperti dikatakan 30 tahun yang lalu bekerja sama dengan BKKBN. Mulai hanya kecil 11 kabupaten dan kota namun bisa diperluas menjadi skala nasional, jadi keberhasilan tentunya tidak lepas dari kerja sama dengan BKKBN dan lainnya. JHCCP bekerja sama dengan BKKBN supaya bisa memperluas skalanya. Tentunya kegiatannya tidak akan berhasil kalau tidak ada peran bapak dan ibu semua di sini. Terima kasih yang mendalam, terima kasih sekali lagi pada semua yang hadir dan semoga berjalan dengan lancer,” kata Kaleigh MacDaniels.