4 Perusahaan Bakal Lepas Saham ke Publik
jpnn.com - JAKARTA – Pergerakan saham dijamin tetap wajar dan stabil. Guyuran dana dari tax amnesty tidak akan mengganggu stabilitas harga karena harga saham lebih murah dibanding negara lain.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menjelaskan, dengan banderol saham relatif murah, pasar modal domestik siap menampung aliran dana masuk dari gelaran tax amnesty.
Dibanding negara lain semacam Tiongkok, harga saham masih under pricing. ”Jadi, kalau apple to apple, perusahaan domestik secara harga masih murah dari sisi price earning ratio (PER),” tutur Samsul.
Samsul meyakini dana-dana itu juga bakal bertahan di Indonesia. Meski dana dalam tax amnesty tidak boleh keluar selama 3 tahun, dengan perekonomian positif maka investor cenderung mempertahankan dana.
Menilik pertumbuhan ekonomi, negara berkembang tingkat suku bunga atau return investasi besar. ”Ini yang menjadi nilai lebih sehingga dana yang masuk lebih banyak bertahan,” ujarnya.
Manajemen, bilang Samsul, tengah menyiapkan kriteria broker boleh menampung dana repatriasi. Meski tidak secara detil, broker mesti memiliki kemampuan finansial baik.
Secara umum kemampuan finansial perusahan, track record, kemudian performance selama setahun terakhir. ”Secara nominal belum pasti, tapi financial, track record, operasional terutama terkait bisa memfasiltiasi rekening nasabah,” kata Samsul.
Di sisi lain, terdapat empat perusahaan berniat melepas saham ke publik. Empat perusahaan itu antara lain Anugerah Berkah Madani (ABM), Paramita Bangun Sarana (PBS), Waskita Beton Precast (WBP), dan Aneka Gas Industri (AGI).