4 Siklus Penanggulangan Bencana yang Perlu Diketahui
jpnn.com, JAKARTA - Pentingnya menambah wawasan pengetahuan dalam mengisi waktu luang sebelum beraktifitas rutin melaksanakan tugas pokoknya, membuat pimpinan Kolinlamil untuk mengadakan pencerahan-pencerahan kepada para perwiranya.
Kemarin, Kamis (23/3), Asisten Personel Pangkolinlamil Kolonel Laut (E) Edi Suhara mengadakan kegiatan pencerahan kepada para perwira Kolinlamil. Dalam kesempatan itu, kegiatan diisi dengan paparan tentang Penanggulangan Bencana oleh Mayor Laut (KH) Putut Warastroseno.
Penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai fasilitator dengan leading sectornya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama dengan elemen lainnya untuk bersinergi dalam menghadapi suatu kejadian bencana yang bertaraf nasional.
Paban Dalpers Spers Kolinlamil sebagai pemapar berbagi pengalaman dan pengetahuan setelah pernah mengikuti Kursus Penanggulangan Bencana di BPNB. Ia menjelaskan siklus penanggulangan bencana yang dimulai dengan tahap pencegahan dan mitigasi (Situasi tidak terjadi bencana), tahap kesiapsiagaan (Potensi terjadi bencana), tanggap darurat (saat terjadi bencana) dan tahap rehabilitasi serta rekonstruksi (setelah terjadi bencana).
Paparan tentang penanggulangan bencana tersebut, cukup mendapat perhatian dari para perwira yang hadir. Prajurit menanggapi dengan berbagai sudut pandang dan pengalaman yang pernah mereka alami dalam berbagai bencana yang terjadi di wilayah Indonesia.
Menurut Kepala Dispen Kolinlamil, Letkol Laut (KH) Bazisokhi Gea, Kolinlamil sebagai pembina angkutan laut militer nasional tentu telah banyak melaksanakan dukungan terhadap masalah penanggulangan bencana nasional, khususnya dalam mendukung pergeseran satuan tugas penanggulangan bencana, Contohnya Satgas pemadaman kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan tahun 2015 lalu. Contohnya lainnya adalah penanganan bencana pada bulan Desember 2016 di Bima, Nusa Tenggara Barat, KRI Teluk Bintuni 520 mengangkut bantuan sembako dan tenaga medis ke daerah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Irkolinlamil Kolonel Laut (S) Arief Muchtarom yang menyampaikan masukannya terkait paparan tersebut. Arief menyarankan untuk memasukan penjelasan tentang kondisi potensi bencana di Indonesia dengan berbagai jenis bencananya yang dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.(fri/jpnn)