44 Tentara India Tewas Dibom, Pakistan Jadi Sasaran Kemarahan
jpnn.com, SRINAGAR - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi berang bukan kepalang. Dia tak terima 44 prajurit militernya tewas mengenaskan dalam serangan bom bunuh diri di Pulwama, Kashmir, India, Kamis (14/2). PM ke-14 India tersebut berjanji untuk membalas setimpal semua pihak yang terlibat, termasuk Pakistan.
"Mereka yang melakukan tindakan keji itu akan membayar mahal dan yang mendukungnya pasti mendapat hukuman," ujar Modi setelah rapat dengan penasihat keamanannya kemarin (15/2) seperti dikutip Indian Express.
BBC melaporkan, serangan tersebut terjadi saat konvoi 78 bus berisi pasukan keamanan India melaju di tol Srinagar-Jammu. Tiba-tiba mobil yang dikendarai Adil Dar menyusul. Mobil itu ternyata dipenuhi bahan peledak. Blarrr, ledakan keras terjadi di tengah-tengah konvoi. Itu adalah serangan terburuk di Kashmir dalam beberapa dekade.
Tak berselang lama, kelompok militan yang berbasis di Pakistan, Jaish-e-Mohammad, merilis sebuah video. Isinya adalah paparan dari Adil Dar.
Pemuda yang berusia sekitar 19-21 tahun itu mengaku bergabung dengan Jaish-e-Mohammad sejak 2018 gara-gara tak terima dengan perlakuan pemerintah India terhadap penduduk muslim Kashmir.
Dar menyatakan, jika video yang dibuatnya itu diputar, dirinya berarti sudah meninggal dalam menunaikan tugas serangan ke militer India.
Selama ini India memang menggunakan cara brutal untuk menangani protes di Kashmir. Mereka menembaki penduduk dengan peluru pelet dan mengakibatkan ribuan orang mengalami luka di bagian mata. Sebagian akhirnya benar-benar buta.
Dar hanya satu di antara ratusan penduduk Kashmir yang bergabung dengan Jaish-e-Mohammad. Pemimpin oposisi Rahul Gandhi mengungkapkan bahwa jumlah pemuda di wilayah tersebut yang bergabung dengan militan terus naik. Pada 2016 hanya ada 88 orang, tapi tahun lalu tercatat 191 orang.