5 Gol Bunuh Diri, Dibilang tak Sengaja
Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Supardjiono yang membawahi PSS Sleman saat diwawancarai Jawa Pos menolak jika dua gol yang dibuat anak asuhnya sudah di-setting sejak awal.
"Sebaliknya, pemain kami tidak sengaja melakukannya. Lihat saja, semua gol bunuh diri kami berasal dari sudut sempit," kilahnya.
Pardji - sapaan akrabnya - malah meminta semua pihak melihat dulu bagaimana permainan tim lawannya. Karena, PSIS, menurut dia, bermain tidak selayaknya klub menginginkan juara grup. Permainan klub berjuluk Mahesa Jenar yang defensive ditudingnya sebagai pemicu tindakan dari pemainnya.
"Kalau mereka bermain dengan sungguhan, ya kami ladeni juga dengan sungguhan. Lihat saja tim itu mencetak tiga gol bunuh diri ke gawang kami," keluh pria yang juga menjabat sebagai manajer tim PSS itu.
"Kalau kami dibilang menghindari Borneo, itu sama sekali tidak benar. Kami tidak takut dengan siapapun," lanjutnya.
Terkait dengan sikap pelatihnya yang meninggalkan bench di tengah-tengah jalannya laga babak kedua, Pardji menolak jika dikatakan Herkis - sapaan akrab HErry Kiswanto - tidak kembali lagi di bench.
"Dia hanya minta ijin ke toilet sebentar, setelah itu ya kembali lagi sampai dengan laga usai," cetusnya.
Terpisah, General Manager (GM) PSIS Chairul Anwar menyebut sumbu persoalan dari tindakan anak asuhnya adalah dua gol bunuh diri PSS. Dua gol itu yang menyulut emosi anak asuhnya yang merasa tidak dihargai ketika datang dengan keinginan bermain di kandang PSS. Chairul pun menegaskan timnya tidak jauh berbeda saat menang di kandang Persiwa Wamena, beberapa waktu yang lalu.