5 Keanehan dari Keterangan Brigjen Ahmad Ramadhan soal Insiden di Rumah Ferdy Sambo
jpnn.com, JAKARTA - Baku tembak antara Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Humas Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7), menyita perhatian banyak kalangan.
Insiden itu menewaskan Nopryansah alias Brigadir J yang notabene personel Korps Brimob.
Penjelasan resmi dari kepolisian menyatakan Brigadir J merupakan personel Brimob yang bertugas di Divisi Propam Polri. Dia juga menjadi sopir pribadi istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Adapun Bharada E tercatat sebagai anggota Brimob. Namun, dia diperbantukan menjadi ajudan bagi Ferdy Sambo.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan penembakan itu dipicu pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri.
"Yang jelas begini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.
Syahdan, Putri berteriak meminta pertolongan. Bharada E yang mendengar teriakan itu langsung merespons sehingga terjadi aksi baku tembak antara kedua polisi itu.
Namun, keanehan mengitari kasus itu. Menko Polhukam Mahfud MD pun mencium ketidakberesan insiden tersebut, terutama soal penjelasan resmi Polri.