5 Tewas, Nasib 30 Pekerja Jembatan Belum Diketahui
jpnn.com, YAHUKIMO - Penyerangan yang dilakukan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua, menewaskan lima orang, Kamis (24/6) kemarin.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan juga belum bisa memastikan nasib 30-an pekerja jembatan yang berada di Kampung Bingki, setelah penyerangan tersebut.
Para pekerja tersebut dari PT Papua Crenoma.
"Kami masih memonitor dan personel TNI-Polri saat ini berupaya mengevakuasi para korban," ujar Brigjen TNI Pangemanan di Jayapura, Jumat (25/6).
Dia mengakui, dari laporan sementara ada tujuh karyawan PT Crenoma yang selamat setelah melarikan diri dengan menggunakan perahu (ketinting) dan kini sudah berada di Swator, Kabupaten Asmat.
"Para karyawan setelah diserang langsung melarikan diri termasuk tujuh orang yang sudah tiba dengan selamat di Swator, Kabupaten Asmat," ucapnya.
Ketika ditanya tentang warga yang disandera KSB, Danrem 172/PWY yang wilayahnya membawahi Kabupaten Yahukimo mengaku belum mengetahui dengan pasti apakah ada warga yang disandera atau tidak.
"Anggota masih mengumpulkan data sekaligus berupaya mengevakuasi korban yang meninggal," kata Brigjen TNI Pangemanan.
Aksi penyerangan yang dilakukan KSB di Kampung Bingki, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo terjadi Kamis (24/6).
Diawali dengan penembakan terhadap truk milik PT Papua Crenoma yang sedang melakukan pembangunan jembatan.
Selain menyerang dan menembaki truk milik PT Crenoma, KSB juga menembak dan menganiaya lima orang termasuk satu Kepala Kampung Bingki Obaja Nang, dan empat pekerja bangunan.
Pada pemberitaan sebelumnya kelima orang tersebut dinyatakan tewas ditembak.(Antara/jpnn)