50 Orang Ikut Dansa, Sedang Dicari Keberadaannya
Namun karena pada 27 Februari 2020, ia semakin merasa tidak enak badan dan ibunya pun mulai ketularan sakit.
"Kebetulan tanggal 20 ibunya ‘ketularan’ sakit dengan keluhan batuk dan demam, maka dua-duanya memutuskan minta dirawat di RS, maka tanggal 27 Februari ibu dan anak dirawat di RS," ungkap Yuri.
Pada 28 Februari, WN Jepang yang tinggal di Malaysia itu lalu menelepon dan mengatakan bahwa ia sakit di Malaysia dan dirawat positif COVID-19.
"Atas berita ini, si anak dan ibu melapor ke RS, bahasa sederhananya, 'apa saya tidak ketularan?' maka pada tanggal 1 Maret, dua-duanya dirujuk RS Sulianti Saroso, hari itu kita periksa dan hari itu 'confirm' positif, kondisi baik-baik saja, tidak menggunakan oksigen dan sudah tidak panas meski di dalam ruang isolasi," tambah Yuri.
Menurut Yuri, saat ditemui di RS Sulianti Saroso tersebut keduanya beraktivitas normal.
"Sempat komunikasi dengan interkom, dan saya tidak kontak langsung karena di ruang isolasi, satu membaca majalah tidak gunakan selang oksigen satu lagi main handphone, kami baca 'list' pemeriksaan, tidak demam hanya kadang batuk," ungkap Yuri.
Kemenkes selanjutnya mengecek alur kelompok dansa dari klub dansa tersebut.
"Kami tracking kelompok dansanya sedang kita cari tapi karena nasionality-nya banyak, warga beberapa negara sedang kita tracking dengan pemeriksaan lebih lanjut," tegas Yuri. (antara/jpnn)
Tenda Khusus Isolasi Corona: