5.000 Masjid Diminta tidak Laksanakan Salat Idulfitri Berjemaah
jpnn.com, BENGKULU - Sekitar 5.000 masjid di wilayah Bengkulu tidak akan melaksanakan Salat Id berjemaah, guna mencegah penularan COVID-19.
"Kita sudah kirim surat edaran ke seluruh pengurus masjid di Bengkulu yang jumlahnya sekitar 5.000 untuk tidak melakukan Salat Id berjemaah," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Bustasar, saat dihubungi, Senin (18/5).
Selain melarang pelaksanaan Salat Id di masjid, pihaknya juga melarang pelaksanaan Salat Id di lapangan terbuka, seperti yang sering dilakukan setiap tahunnya.
Umat Islam di Bengkulu diminta melakukan Salat Id berjemaah dengan keluarga dekat di rumah masing-masing.
"Salat Id itu sunnah jadi bisa dilakukan di rumah. Kita juga sudah siapkan khutbah untuk diputar di rumah, kita siapkan dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Khutbah ini bisa diambil di KUA," katanya.
Kendati demikian, kata Bustasar, pihaknya tetap membolehkan takbiran di masjid, namun dilakukan dengan protokol penanganan COVID-19 yakni hanya beberapa orang dan harus menjaga jarak.
"Kalau takbir keliling tidak dibolehkan. Masyarakat diminta mematuhi imbauan pemerintah dan Kemenag, karena wabah ini belum berakhir," katanya.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Bengkulu Rohimin mengatakan, umat Islam di Bengkulu diminta mematuhi Fatwa MUI tentang pelarangan Salat Id di masjid untuk mencegah penularan COVID-19.