Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

64 Desa di Sampang Berpotensi Terdampak Kekeringan

Senin, 24 Juni 2019 – 05:06 WIB
64 Desa di Sampang Berpotensi Terdampak Kekeringan - JPNN.COM
Musim kemarau sangat dirasakan warga Desa Panggung, Kecamatan Sampang. Foto: ANIS BILLAH/Radar Madura

jpnn.com, SAMPANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan terkait potensi kekeringan yang akan melanda Kabupaten Sampang. Diperkirakan musim kemarau akan berlangsung selama empat bulan. Terhitung sejak awal Juni hingga September.

Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang mulai mencium aroma bencana kekeringan. Saat ini, BPBD sudah menerima laporan dari kecamatan terkait daerah yang berpotensi terdampak kekeringan. Data sementara jumlahnya mencapai 64 desa.

"Berdasarkan peringatan dari BMKG, kekeringan akan melanda Kota Bahari hingga September," kata Kepala BPBD Sampang Anang Joenaedi.

BACA JUGA: Empat Desa di Trenggalek Butuh Air Bersih Akibat Kekeringan

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah desa terdampak kekeringan semakin meluas. Tahun sebelumnya jumlah desa yang terdampak kekeringan sebanyak 42 desa. Saat ini, pihaknya sudah menerima laporan 64 desa berpotensi terdampak kekeringan.

”Tahun ini, desa yang berpotensi terdampak kekeringan semakin luas. Sementara laporan yang kami terima, terdapat 64 desa yang terdampak kekeringan se-Kabupaten Sampang,” terangnya.

Jumlah desa yang terdampak kekeringan bisa bertambah. Pasalnya, ada dua kecamatan yang belum melaporkan desa yang berpotensi terdampak kekeringan. Kemungkinan minggu depan data desa kekeringan sudah valid.

Anang menyebutkan, pada tahun sebelumnya terdapat dua kecamatan yang tidak terdampak kekeringan. Yakni Kecamatan Omben dan Camplong. Tahun ini, beberapa desa di dua kecamatan tersebut masuk daerah yang berpotensi terdampak kekeringan.

Penanganan bencana kekeringan sama dengan tahun sebelumnya, yakni bantuan dropping air bersih kepada masyarakat desa yang terdampak kekeringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News