7 Kemampuan Khusus PPRC TNI Dalam Operasi Pembebasan Sandera
jpnn.com - TARAKAN – Latihan Gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang dilaksanakan kali ini merupakan tanda keseriusan TNI dalam mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). PPRC TNI selalu hadir mengantisipasi apabila ada gangguan nyata atau terdeteksi maupun tidak terdeteksi mengancam kedaulatan wilayah NKRI.
Hal tersebut disampaikan Pangkostrad selaku Panglima Komando Operasi TNI, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi saat latihan PPRC TNI di Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (3/4).
Menurut Pangkostrad, latihan ini untuk memberikan pemanasan kepada prajurit di sektor Kalimantan Utara dalam rangka uji coba Rencana Operasi Pangdam VI/Mulawarman.
“PPRC TNI memiliki tujuh kemampuan spesialis dalam melakukan operasi pembebasan sandera diberbagai kondisi medan seperti pembajakan di pesawat, kapal laut, kereta api, gedung, bus, hutan dan obyek vital kilang minyak,” tegas Pangkostrad seperti siaran pers Kepala Penerangan Kodam VI/Mulawarman, Kolonel Inf Andi Gunawan.
Latihan PPRC TNI melibatkan melibatkan 500 prajurit TNI dimana dalam simulasi tersebut dilaksanakan operasi pembebasan sandera di atas kapal laut dan di darat yang dilakukan para perompak.
Demo pembebasan sandera di laut dimulai dengan dua unit Sea Rider yang melakukan manuver untuk melakukan penyerbuan pada sebuah kapal yang dibajak oleh perompak. Kemudian dilanjutkan fast rope pasukan elit TNI dari sebuah helikopter untuk membantu penyerbuan.
Sementara pembebasan sandera di darat dimulai dengan penerjunan pasukan free fall terdiri dari lima satuan elit TNI menggunakan pesawat CN-295 menuju sasaran untuk melakukan pengamanan daerah operasi. Setelah pasukan free fall menguasai wilayah. Selanjutnya diturunkan pasukan khusus gabungan TNI dengan metode mobil udara untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera yang berada di darat.
Terlihat dengan jelas dalam demo tersebut bagaimana ketangkasan dan kecepatan TNI dalam melaksanakan suatu operasi pembebasan sandera yang diakhiri dengan penghancuran instalasi markas musuh.