7 Klarifikasi dari Alumni 212 soal Pertemuan dengan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Tim 11 Ulama Alumni 212 mengklarifikasi soal kabar dan foto pihaknya bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pertemuan digelar di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (22/4) lalu.
Atas pertemuan itu, Ketua Tim 11 Ulama Alumni 212 Misbahul Anam menyampaikan tujuh klarifikasi. Pertama, pertemuan itu bersifat tertutup dan tidak dipublikasikan, serta tidak ada wartawan yang menyaksikan.
"Kedua, pertemuan bertujuan untuk menyampaikan informasi akurat terkait dengan kasus-kasus kriminalisasi para ulama dan aktivis 212," ujar Misbahul di Restoran Larazeta, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (25/4).
Ketiga, pertemuan itu diharapkan agar Jokowi mengambil kebijakan menghentikan kriminalisasi ulama dan aktivis 212. Kemudian mengembalikan hak-hak para ulama dan aktivis 212 korban kriminalisasi sebagai warga Negara.
Keempat, pihaknya juga menyampaikan berbagai harapan dan penjelasan terkait masalah kriminalisasi ulama dan aktivis 212. “Disampaikan secara lugas dan apa adanya, tetap dengan cara yang santun sebagai tugas amar makruf nahi mungkar kepada presiden” tambah dia.
Kelima, pihaknya menyesalkan bocornya foto dan berita tersebut yang ditengarai adanya pihak ketiga yang ingin mengadu domba antara Jokowi dan ulama serta umat Islam.
"Yang keenam meminta Istana mengusut tuntas bocornya foto dan berita itu sebagai kelalaian yang tidak bisa menjaga rahasia negara. Terakhir yaitu ketujuh, para ulama dan aktivis 212 yang bertemu dengan presiden tetap istikamah dalam perjuangan membela kebenaran dan keadilan,” urai dia.
Pihaknya juga akan tetap mendesak Jokowi untuk segera menghentikan kebijakan kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212.