7 WNI Gabung Maute Sebelumnya Latihan Militer di Mindanao
”Semua yang ada hubungan dengan teroris, Mabes Polri yang akan menangani,” jelasnya. Termasuk tujuh WNI terduga teroris yang jadi buron PNP. Meski, dua di antaranya berasal dari wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Pengamat terorisme Al Chaidar mengungkapkan, tujuh WNI yang identitasnya dirilis pihak kepolisian itu sudah terkonfirmasi merupakan bagian dari kelompok teroris.
Empat WNI dengan foto yang sudah disebar, menurut dia, diduga merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN).
”Ada beberapa memang yang MIT (Mujahidin Indonesia Timur). Tapi, yang empat itu JADKN semua,” ungkapnya.
Mereka, lanjut Al Chaidar, merupakan orang baru. Bukan wajah lama yang menjadi buron polisi. Berdasar informasi yang berhasil dia himpun dari berbagai sumber, tujuh WNI tersebut masih berada di Filipina.
Namun, belum ada informasi pasti mengenai posisi terakhir mereka. Demikian pula kondisi mereka. Apakah masih hidup atau sudah tewas. Yang pasti, mereka merupakan anak buah Aman Abdurrahman.
Meski begitu, sangat mungkin mereka tidak mengenal pelaku bom bunuh diri Kampung Melayu. Meski bergerak di bawah komando orang yang sama, mereka belum saling kenal. ”Beda selnya,” ucap Al Chaidar.
Mereka bergabung dengan kelompok Maute di Mindanao untuk berlatih. Kemudian, turut bergabung dalam serangan ke Marawi.