70 Juta Orang di Dunia Dipaksa Tinggalkan Rumahnya Karena Konflik dan Perang
Hingga akhir tahun 2018, ada lebih dari 60 ribu orang pengungsi yang sudah mengajukan permohonan mencari suaka di Australia dan hingga kini masih menunggu kepastian.
Jumlah ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2016 lalu dan salah satu penyebabnya adalah adanya peningkatan yang signifikan dari mereka yang mencari suaka dan tiba di Australia dengan menggunakan pesawat terbang atau istilahnya 'plane people'.
Sejumlah pengamat dan politisi menilai jumlah 'plane people' yang mencari suaka di Australia telah mencapai angka yang tertinggi dalam sejarah, meski saat ini Australia menjadi rumah bagi kurang dari 0,1 persen pengungsi dunia.
Lembaga survei global IPSOS menemukan meski 63 persen warga Australia mendukung hak manusia untuk mengungsi, di saat bersamaan dukungan untuk menutup perbatasan juga meningkat.
"Pandangan yang lebih negatif soal pengungsi ini juga menunjukkan bahwa opini warga dipengaruhi oleh diskusi politik dan di media soal strategi pemerintah menghentikan perahu datang ke Australia," kata David Elliot, Direktur IPSOS Australia seperti yang dikutip dari SBS.
Sementara itu, Direktur UNHCR pernah mengatakan meski tidak semua pengungsi memiliki alasan yang murni, tidak berarti mengabaikan penderitaan dan kesulitan yang dialami kebanyakan pengungsi.
"Beberapa orang memang mencari peluang ekonomi yang lebih baik, tapi yang lainnya benar-benar melarikan diri [dari negara mereka] karena mengalami kekerasanyang mengerikan."