757 Kepri Jaya v Persiraja Aceh: Tidak Ada yang Tidak Mungkin
"Secara mental, kami harus sangat fokus untuk laga nanti. Lihat pertandingan PSMS Medan melawan PSPS Pekanbaru, itu menunjukkan segalanya masih bisa terjadi dalam sepakbola," kata Jaino.
Benar saja, dalam pertandingan tengah pekan, Rabu (23/8) kemarin mempertemukan tuan rumah PSMS Medan melawan PSPS Pekanbaru. Dimana secara mengejutkan untuk pertama kalinya, PSMS Medan tumbang di kandang sendiri dengan skor cukup telak 1-3 atas PSPS Pekanbaru.
Dengan hasil tersebut, PSPS Pekanbaru mengambil alih puncak klasemen sementara grup 1 dari tangan PSMS Medan dengan 22 poin dan unggul dua poin atas PSMS Medan di runner up.
"Itulah mengapa, kami harus pergi ke Aceh dengan kepercayaan diri, keyakinan dan mencoba melakukan yang terbaik untuk menang," jelas Jaino.
Menurutnya, para pemainnya sudah terbiasa dengan tekanan yang begitu tinggi dalam atmosfer pertandingan. Pasalnya, hampir sebagian pemain yang menghuni skuad 757 Kepri Jaya adalah mantan pemain yang pernah merumput di kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
"Sorakan suporter tuan rumah tidak akan berpengaruh terhadap gaya main dan mental bertanding kita," sebut mantan pelatih Persiba Balikpapan ini.
Dia juga menginginkan Yance Wenda dan kawan-kawan bisa mencetak gol cepat yang dapat berpengaruh besar terhadap mental bertanding anak asuhnya.
"Kita tidak anggap remeh lawan dan tidak menganggap istimewa lawan. Kita tetap bermain dengan cara kita, yakni menyerang dan menerapkan pressing ketat. Sehingga bisa memaksa pemain Persiraja melakukan kesalahan sendiri," tutup Jaino.