7.690 Korban Erupsi Sinabung Terima Santunan dari Pemerintah
Seperti diketahui, setelah lebih dari 400 tahun, Gunung Sinabung meletus pertama kalinya pada 27 Agustus 2010. Erupsi Sinabung pada 2010 berlangsung dari Agustus hingga September.
Pada tahun 2013, gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukan aktivitas vulkanisnya hingga sekarang. Sejak saat itu, gunung Sinabung diklarifikasikan ke dalam tipe A. Status Awas Sinabung pun ditetapkan sejak 2 Juni 2015 hingga kini.
Sejak 2013 hingga sekarang, gunung tersebut tercatat telah erupsi sebanyak 2.314 kali. Korban meninggal akibat erupsi sebanyak 28 jiwa serta korban yang terdampak langsung sebanyak 5.015 KK atau 20.505 Jiwa.
Gunung Sinabung mengalami erupsi yang cukup besar pada Senin (19/2) pukul 08.53 WIB. Erupsi memunculkan semburan awan panas hingga mencapai 5.000 meter lebih. Awan yang keluar dalam erupsi tersebut juga menyebar hingga 4,9 km ke arah selatan dan mencapai 3,5 km ke arah timur dan tenggara.
Dampak dari erupsi tersebut menyebar pada delapan kecamatan di Kabupaten Karo, di antaranya Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Namanteran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Kutabuluh, Kecamatan Munte, Kecamatan Tigabinanga dan Kecamatan Juhar.
Selain itu, abu vulkanik juga menyebar ke sejumlah daerah di Provinsi Aceh yaitu Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Tidak ada korban jiwa akibat dampak erupsi terakhir.
Saat ini, pemerintah berfokus pada relokasi tahap kedua yakni Relokasi Mandiri dan penuntasan relokasi tahap 3 yang saat ini masih berada di Hunian Sementara (Huntara).
"Pemerintah turun tangan dan memastikan setiap anak bangsa yang tertimpa masalah harus diberikan bantuan," kata Mensos. (mg7/jpnn)