8 Kepala Daerah dan 2 Tokoh Nasional Bentuk Forum Bogor
Bima menceritakan awal mula pertemuan ini diinsiasi. Dia sudah lama kenal dengan tokoh-tokoh yang hadir kemarin di Bogor. Bahkan jauh sebelum mereka memimpin beberapa daerah di Indonesia. Pertemuan tersebut terjadi di tempat ngopi bareng, atau sekadar melalui aplikasi media sosial saja. Dalam perbincangan tersebut, mereka sering membicarakan tentang bagaimana membangun negeri ini ke depannya.
Keguyuban tersebut lah yang ingin dia aktifkan kembali. Agar dicontoh oleh masyarakat di area kepemimpinan mereka. Bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk memecah belah bangsa. "Saya saja kadang lupa, sahabat saya ini partainya dari mana kok," selorohnya lantas tertawa.
Hal tersebut juga diamini oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Justru di tengah kondisi masyarakat yang berkecamuk ini, mereka harus bertemu. Untuk mengukuhkan kembali kebersamaan antarpemimpin yang ada di Indonesia.
(Baca Juga: Anies Baswedan Absen dalam Silaturahmi Bogor Untuk Indonesia)
Hal ini tidak lain untuk memastikan. Pada tanggal 22 Mei mendatang, masyarakat tetap akan bersatu sebagai bangsa apa pun yang terjadi. "Agar masyarakat terinspirasi, follower-follower kami di dunia maya juga terinspirasi. Bahwa ada anak bangsa yang ingin damai ke depannya," kata Ganjar.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil, juga memiliki pemikiran yang sama. Dia menjelaskan, rakyat merupakan cerminan dari pemimpin. Pemimpin, juga merupakan cerminan dari rakyat. Jika mereka mencontohkan hal yang baik, hal yang smaa juga akan ditiru oleh warga. Sehingga timbul kebersamaan, dan kedamaian antara satu sama lain. "Kami ingin mengisi ruang inspirasi sampai tanggal 22 Mei mendatang, bahkan untuk ke depannya juga," beber pria Kelahiran Bandung tersebut.
Untuk itu, Ridwan mengimbau bagi pemimpin di luar sana. Baik yang datang di pertemuan kemarin, maupun yang tidak hadir. Untuk memberikan informasi positif kepada warga. Baik secara langsung, maupun melalui akun media sosial pribadi mereka. Diharapkan, berita bernada damai tersebut akan menetralisir berita-berita negatif yang tengah berkembang di masyarakat.
"Sampaikan tidak hanya di masyarakat di dunia nyata saja, tapi juga mereka yang ada di dunia maya. Para netizen-netizen dan follower-follower kami juga," ungkap pria yang mulai menjabat sebagai Gubernur Jabar semenjak 2018 lalu tersebut.