800 Ribu PNS Amerika Serikat Tak Gajian Gara-Gara Shutdown
jpnn.com, WASHINGTON - Dalam setiap pertempuran pasti ada korban. Itu pula yang tampak dalam ''pertempuran'' antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump versus Demokrat yang mengakibatkan shutdown alias tutupnya pemerintah federal.
Sekitar 800 ribu pegawai federal menjadi korban. Jumat (11/1) seharusnya mereka menerima gaji. Namun, tak ada aliran dana yang masuk ke rekening mereka. Gaji mereka baru akan cair jika shutdown berakhir.
"Saya melihat angka nol dalam gaji saya hari ini. Itu adalah kombinasi dari realitas dan rasa sedih," ujar petugas pengontrol lalu lintas udara (ATC) Josh Maria kepada kantor berita AP.
Para pegawai federal ramai-ramai mengunggah foto rekening tabungan mereka dengan saldo minimalis. Di AS, pegawai federal dibayar setiap dua pekan.
Itu adalah kali pertama mereka tidak gajian sejak shutdown parsial terjadi pada 22 Desember lalu. Pada 28 Desember lalu, mereka tetap mendapat gaji yang dianggarkan sebelum shutdown terjadi.
Dilansir Fox News, sejak 1976, pemerintah AS mengalami 20 kali shutdown. Separonya berlangsung saat akhir pekan, dengan kata lain tidak memiliki efek sama sekali.
Kemarin, Sabtu (12/1) shutdown sudah berlangsung 22 hari. Itu memecahkan rekor shutdown terlama sebelumnya di periode kepemimpinan Bill Clinton pada 1995-1996. Belum ada kepastian kapan shutdown berakhir.
Karena akhir pekan tak ada pembahasan di Kongres, shutdown bisa dipastikan bakal berlangsung hingga Senin (14/1). Efeknya bisa dipastikan luar biasa. Baik yang kasatmata maupun tidak.