9 Bulan Jaga Perbatasan RI-PNG, Yonif 400/Raider Panen Pujian Atasan
jpnn.com - JAYAPURA - Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian secara resmi melepas 450 personel TNI Yonif 400/Raider yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG (Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan antara Republik Indonesia dan Papua Nugini) usai melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Papua selama sembilan bulan, di Pelabuhan Porasco Satkamla Papua, kemarin.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa dalam kurun waktu penugasan ini seluruhnya dinyatakan berhasil dalam menjaga keamanan darat wilayah perbatasan.
“Prajurit TNI agar selalu mengencangkan tali helm baja sebelum dan sesudah merebut sasaran, hal tersebut mengandung arti bahwa setelah tugas dan sebelumnya prajurit TNI harus tetap waspada,” ujar Mayje TNI Hinsa Siburian seperti dilansir dari siaran pers Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Puspen TNI, Kolonel Czi Berlin G. S.Sos, M.M.
Sementara itu, Dansatgas Pamtas RI PNG Yonif 400/Raider, Letkol Inf. Heri Bambang Wahyudi, mengucapkan terimakasih atas segala bantuan serta dukungan dari Kodam XVII/Cenderawasih, Korem 172/PWY juga peran serta pemerintah dan masyarakat setempat yang selama ini bahu membahu mengatasi segala permasalahan serta rencana dan program pemerintah, seperti penanaman sorgum sebagai solusi swasembada pangan serta mencegah peredaran miras dan narkoba di wilayah Papua.
Kegiatan yang telah dilaksanakan Yonif 400/Raider selama bertugas di Papua yaitu menyelenggarakan Jambore Pramuka, mengadakan kegiatan Camping Paskah, melaksanakan Karya Bhakti berupa pembangunan Musholah Al-Amin, menggelar Bhakti Sosial berupa pengobatan massal (Bedah, Gigi dan Umum), pembagian sembako kepada masyarakat setempat.
Selain itu, menggelar Karya Bhakti dan kegiatan belajar mengajar di SD Inpres Workwana, menyelenggarakan Turnamen Bola Volly, melatih Pencak Silat bagi warga masyarakat, menyelenggarakan Camp Latihan Dasar Kepemimpinan Kristiani (LDKK), Masa Pengenalan Organisasi (MPO) dan Latihan Dasar Kepemimpinan Pemuda Gereja (LDKPG), menggelar Karya Bhakti berupa pembersihan lingkungan, mengajarkan baca tulis Al’Quran terutama Iqro bagi anak-anak.
Selanjutnya, menyerahkan bantuan peralatan sekolah (berupa buku bacaan untuk perpustakaan SD, obat P3K, baju seragam sekolah dan olahraga), menyelenggarakan ceramah agama, menggelar Patroli Kesehatan dan memberikan penyuluhan tentang Narkoba, Minuman Keras (Penyalahgunaan Alkohol) dan HIV/AIDS kepada siswa-siswi SMAN.(fri/jpnn)