9 Janda Muda dari Dolly Masuk Lampung
jpnn.com - BANDARLAMPUNG – Efek penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya mulai merembet ke Lampung. Para penghuni lokalisasi yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara ini menjadikan Lampung sebagai destinasi untuk mencari penghasilan.
Anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandarlampung Surani yang juga selaku pendamping untuk wilayah Panjang mengatakan, Lampung memang salah satu tujuan para pekerja seks komersial (PSK) Dolly.
Ini terbukti dari sejumlah PSK eks Dolly yang ternyata sudah bermukim di lokalisasi Pantai Harapan.
’’Ya, sembilan PSK itu sudah ada di Lampung sejak sekitar lima belas hari yang lalu. Nama kesembilan PSK asal Dolly itu, di antaranya berinisial DS, LL, MY, FT, RS, dan NN,” kata Rani –sapaan akrab Surani– kepada Radar Lampung kemarin (18/6).
Rani mengutarakan, kesembilan PSK itu berusia antara 25–35 tahun. Mayoritas menyandang status janda. Menurutnya, sudah menjadi hal yang biasa jika para PSK itu berpindah tempat.
Ini dikarenakan mereka akan selalu berusaha mencari lokasi yang lebih nyaman dan dapat memberikan penghasilan lebih tinggi dari tempat sebelumnya.
Dijelaskan, kini kesembilan PSK itu telah bermukim di lokalisasi Pantai Harapan, Panjang, Bandarlampung. Selama menetap di Lampung, PSK asal Dolly itu menggunakan izin domisili dari ketua rukun tetangga (RT) setempat yang berlaku untuk tiga bulan.
’’PSK kan sudah punya KTP. Jadi, mereka hanya diberikan surat izin domisili yang berlaku selama tiga bulan. Surat itu dapat diperpanjang selama masih berdomisili di wilayah tersebut,” ujarnya.