Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

9 Warga Solok Selatan Tertimbun di Bekas Tambang Emas Belanda

Senin, 20 April 2020 – 01:59 WIB
9 Warga Solok Selatan Tertimbun di Bekas Tambang Emas Belanda - JPNN.COM
Kepala Polres Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto (kiri), usai meninjau lokasi tertimbunnya sembilan pendulang emas di Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin, Sangir Batanghari, Solok Selatan, Sumbar, Minggu. Foto: Antara

jpnn.com, PADANG - Sembilan warga Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengalami nasib tragis pada Sabtu petang (18/4).

Mereka tertimbun di bekas tambang emas Belanda tertimbun galian Lokasi itu merupakan lokasi penambangan emas peninggalan zaman penjajahan Belanda.

Kepala Kepolisian Resor Solok Selatan, AKBP Imam Yulisdianto, menyatakan, "Informasi yang kami peroleh itu bekas tambang peninggalan di zaman Belanda. Jadi mereka mencari emas dengan mendulang atau tradisional di lokasi tersebut." Ia ditemui usai meninjau lokasi tertimbunnya sembilan warga Ranah Pantai Cermin tersebut di Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin, Minggu.

Saat memindahkan korban yang dilakukan hingga Minggu dini hari, sebutnya, tidak ditemukan alat berat yang digunakan untuk menambang emas. Pemindahan korban juga dilakukan dengan cara manual, tanpa alat berat.

Saat kejadian, sebutnya, 12 orang yang tengah mendulang emas. Tiga orang mendulang di bagian luar, sementara sembilan orang yang menjadi korban mendulang di bagian dalam lubang. "Tiga orang yang selamat tersebut yang memberikan informasi dan melakukan evakuasi awal," ujarnya.

Polisi kini tengah melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) yang berjarak sekitar empat sampai lima kilometer jalan utama dengan kondisi jalan perbukitan.

Pelaksana Tugas Bupati Solok Selatan, Abdul Rahman, menyebutkan di Nagari Ranah Pantai Cermin itu banyak lokasi penambangan emas peninggalan zaman Belanda.

"Pandemi Covid-19 ini saat mempengaruhi ekonomi masyarakat. Masyarakat Sangir Batanghari ini sebagai besar petani komoditas ekspor seperti sawit, pinang, karet yang harganya saat ini anjlok. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka menambang secara tradisional di Jorong Talakiak yang terdapat banyak bekas tambang emas Belanda," katanya.

Sembilan warga Nagari Ranah Pantai Cermin, Kecamatan Sangir Batanghari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mengalami nasib tragis pada Sabtu petang (18/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News