900 Orang Dapat Operasi Katarak Gratis Berkat Yayasan Ishk Tolaram
“Kekeruhan lensa mata akibat katarak menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia. Program ini merupakan upaya kami untuk memberikan kembali penglihatan dan kemandirian bagi para lansia. Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka,” ujar Deputy Program Director Yayasan Ishk Tolaram Indonesia dr. Rahmat Setiawan.
Operasi katarak gratis ini menggunakan metode SICS (Small Incision Cataract Surgery) yang aman, efektif, dan hanya membutuhkan waktu singkat. Pasien tidak memerlukan rawat inap pascaoperasi.
Sukaesih (67) adalah salah satu pasien yang mendapatkan kesempatan operasi gratis setelah menderita katarak selama dua tahun. Awalnya dia bisa membaca dengan baik, namun pandangannya kian melemah dan berbayang kebiruan.
“Setelah operasi, akhirnya saya bisa bercakap dengan teman dan saudara dengan jelas. Biasanya tidak bisa melihat orangnya dan hanya bisa mendengar suaranya saja, walaupun jaraknya sangat dekat,” ujar Sukaesi.
Kondisi yang sama dialami Putriwati (62). Dia tidak bisa meneruskan usaha dagangnya di rumah sendirian, sehingga harus meminta bantuan anak-anaknya. Tidak hanya berdampak pada penglihatan, kondisi ini mengganggu pikiran Putriwati hingga membuat tensinya tinggi.
“Padahal, kata dokter tubuh saya masih sangat sehat, hanya penglihatannya saja yang lemah,” ujarnya.
Setelah melalui operasi katarak, Putriwati merasa lega karena sudah tidak lagi memiliki tanggungan penyakit. Lebih dari operasi katarak, program ini juga memanfaatkan teknologi untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mata melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Kampanye #EyeCareForAll mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aksi untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mata dan mendukung program operasi katarak gratis.