AADC2 Sukses Tur Keliling Australia
Panitia memperkirakan kapasitas teater di bisokop Australian Centre for the Moving Image (ACMI), Melbourne ada lebih dari 300 kursi. Mengingat besarnya antusias warga Indonesia di Melbourne kepada film AADC 2 menyebabkan panitia memutuskan untuk memutar film hingga 3 kali.
Antrian panjang penonton sudah terlihat sejak pukul lima sore waktu setempat di ACMI yang berada di kawasan Federation Square, meski film baru diputar sekitar pukul enam sore.
Usai pemutaran film, para penonton mendapatkan kesempatan untuk bertanya kepada para pemeran dan associate producer.
Dalam salah satu pernyataannya, Titi Kamal menjelaskan bahwa hal yang paling mengasyikan adalah karena sebagian besar film mengambil lokasi syuting di Yogyakarta.
"Di film ini kita lebih mengangkat kota Yogya sebagai kota seni, sehingga lengkap dengan unsur kuliner, kesenian, hingga sastra, semuanya ada disini, kita ingin menceritakan Yogya dari sisi yang berbeda," ujarnya.
Banyak yang menganggap film ini pas untuk diputar di Australia, untuk mempromosikan Indonesia dengan keberagaman budaya dan tidak hanya selalu pulau Bali yang sudah banyak dikenal warga Australia.
Karenanya Nicholas Saputra merasa film memang sebagai alat komunikasi, termasuk untuk berdiplomasi.
"Karena film bisa diputar dimana saja, menceritakan satu hal, lalu dipertontonkan dengan orang-orang dari seluruh dunia," ujar Nico.